Masyarakat Makin Tertarik Memelihara Ikan Hias Laut, KKP: Ikan Hias Mulai Sulit Ditemukan
ketertarikan masyarakat untuk memelihara ikan hias dari laut kini meningkat pesat, sehingga terjadi penangkapan yang berlebih
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Kelautan dan Perikanan mengungkapkan, ketertarikan masyarakat untuk memelihara ikan hias dari laut kini meningkat pesat, sehingga terjadi penangkapan yang berlebih (over-exploitation).
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Tb Haeru Rahayu menduga kecenderungan terjadinya eksploitasi komoditas ikan hias air laut utamanya dikarenakan spesies-spesies tersebut bernilai ekonomi tinggi.
“Saat ini, ketertarikan masyarakat untuk memelihara ikan hias dari laut meningkat pesat, sehingga terjadi over-exploitation. Akibatnya, ikan hias laut mulai sulit ditemukan,” ucap pria yang akrab disapa Tebe dalam keterangannya, Rabu (1/6/2022).
Baca juga: Potensi Ekonominya Besar, KKP Akan Maksimalkan Ruang Laut Natuna-Natuna Utara
Untuk itu, lanjut Tebe, KKP sebagai institusi yang berwenang di sektor kelautan dan perikanan bertanggung jawab untuk menjaga keseimbangan biodiversity sumber daya yang ada di perairan.
Guna menjaga ekologi laut, KKP terus menggencarkan kegiatan tebar benih ikan sesuai dengan perairannya.
Belum lama ini, KKP melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) melakukan tebar benih ikan hias nemo di perairan Maluku.
Baca juga: Gelar Fisheries Millennial dan Startup Expo 2022, KKP Apresiasi Peran Startup di Industri Perikanan
Kegiatan tersebut bertujuan untuk menjaga keseimbangan spesies di alam dan memastikan kelestarian ikan hias di laut.
Tebe kembali mengatakan KKP, melalui DJPB sangat konsen dalam upaya pelestarian sumber daya perikanan.
Menurutnya, pembangunan perikanan yang dirasakan saat ini tidak boleh mengorbankan kepentingan generasi yang akan datang.
Maka dari itu, dalam pengelolaan perikanan budidaya berkelanjutan penting menjamin keseimbangan antara kepentingan ekologi, sosial dan ekonomi.
“Oleh karenanya, kami terus mendorong Unit Pelaksana Teknis (UPT) untuk melakukan pembenihan ikan hias laut salah satunya seperti ikan hias nemo, di mana peruntukannya selain untuk memenuhi permintaan pasar ekspor, juga untuk kepentingan tebar benih ikan di perairan,” kata Tebe.
Tebe menekankan pentingnya menjamin aspek keberlanjutan dalam pengelolaan perikanan.
“Kegiatan perekayasaan perbenihan yang berkembang di UPT didorong bagi pengembangan spesies-spesies yang mempunyai nilai ekonomi tinggi serta untuk kelestarian alam,” pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.