Luhut Kumpulkan Pengusaha Hingga Asosiasi Minyak Goreng, Singgung Simirah hingga Target Ekspor CPO
Luhut Binsar Pandjaitan mengumpulkan para pengusaha dan asosiasi minyak goreng dalam acara Business Matching Program Minyak Goreng Curah Rakyat (MGCR)
Editor: Muhammad Zulfikar
“Saya tidak tahu apakah Pak Luhut sudah berbicara dengan Kemendag seperti apa,” ucapnya.
Baca juga: Jokowi Tunjuk Menko Luhut Urus Penanganan Minyak Goreng, Mendag: Itu Bagi Tugas Saja
“Tapi intinya untuk memanfaatkan teknologi digital dalam rangka monitoring dan evaluasi distribusi komoditi itu dimungkinkan,” kata dia lagi.
Selain itu, sambung dia, PeduliLindungi ialah aplikasi spesifik yang digunakan untuk penanganan pandemi Covid-19.
Kemudian penyelenggara sistem elektroniknya ialah dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Untuk itu, Johnny bilang penggunaan PeduliLindungi untuk monitoring bahan pokok perlu juga dikomunikasikan kepada Kemenkes.
“Apabila Kementerian Kesehatan menginginkan untuk mengembangkan ruang lingkup service atau layanan dari pedulilindungi, tentu itu nanti akan dikomunikasikan dengan Kemenkominfo.
Untuk diketahui Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan akan menggunakan aplikasi PeduliLindungi untuk memantau distribusi bahan pangan lain selain minyak goreng.
Cara ini diterapkan agar harga bahan pangan tetap terjaga di tengah kondisi geopolitik yang memanas setelah terjadi pandemi Covid-19.
"(Pemantauan lewat PeduliLindungi) Ini saya pikir akan kita lakukan semua pada komoditas-komoditas strategis ke depan," kata Luhut dalam konferensi pers soal minyak goreng di Jakarta, Minggu (5/6/2022).
Luhut menilai, pemantauan distribusi lewat aplikasi PeduliLindungi bakal efektif karena bisa mengetahui masalah secara cepat dan realtime.
Aplikasi ini juga berpengalaman dan telah teruji ketika pemerintah menangani penularan kasus Covid-19 di Tanah Air.
Melalui aplikasi yang dikembangkan pemerintah, mobilitas warga dan tingkat vaksinasi bisa terlihat.
Dengan demikian, setiap mata rantai distribusi bahan pangan dan setiap gerakan pun akan terpantau.
"Sehingga dengan demikian tidak terjadi lagi manipulasi-manipulasi oleh pihak-pihak yang ingin melihat ini tidak baik atau ingin mendapat keuntungan untuk pihaknya saja," beber Luhut. (Tribunnews.com/Kompas.com)