Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Usai Ventilator, Menperin Berharap Hilirisasi Industri Nikel Penuhi Kebutuhan Produksi Jarum Suntik

Agus Gumiwang Kartasasmita, berharap nantinya industri farmasi dan alat kesehatan mampu menciptakan berbagai inovasi baru.

Editor: Sanusi
zoom-in Usai Ventilator, Menperin Berharap Hilirisasi Industri Nikel Penuhi Kebutuhan Produksi Jarum Suntik
Lita Febriani/Tribunnews.com
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam acara Sosialisasi Produk Ventilator Dalam Negeri di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Rabu (15/6/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia akhirnya bisa memproduksi ventilator yang memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di atas 40 persen, lewat kerja sama Kementerian Perindustrian dengan perguruan tinggi UGM, UI, ITS dan ITB.

Nantinya pemerintah akan mendorong penggunaan ventilator buatan dalam negeri ini untuk dipakai di rumah sakit dan pusat layanan kesehatan di Indonesia.

Dengan TKDN yang cukup tinggi, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, berharap nantinya industri farmasi dan alat kesehatan mampu menciptakan berbagai inovasi baru.

Baca juga: Menperin Agus Gumiwang: Produk Ventilator Buatan Indonesia Siap Rebut Pasar Ekspor

"Kalau kita sudah bisa memproduksi ini, tentu ke depan kita bisa memproduksi lainnya. Misalnya jarum suntik, kita memiliki kekayaan nikel yang luar biasa besar, kita akan dorong ada hilirisasi nikel. Agar selain baterai mobil listrik juga bisa diarahkan untuk produksi sektor lain, seperti alat kesehatan," tutur Agus dalam acara Sosialisasi Produk Ventilator Dalam Negeri di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Rabu (15/6/2022).

Lebih lanjut, Menperin menyampaikan dengan berhasil diciptakannya ventilator menunjukkan bahwa sumber daya manusia di Tanah Air cukup kompetitif.

"Kalau Alkes saya kira ventilator ini salah satu item yang cukup complicated untuk kita bisa membangun. Kita sudah lihat anak-anak bangsa bisa membuat alat ini. Bukan cuma tipe hybrid, tipe lain pun sudah lebih dari 40 persen," imbuhnya.

Baca juga: Percepat Elektrifikasi Kendaraan, Kemenperin Kembangkan Teknologi Swap Battery

Berita Rekomendasi

Hadirnya industri ventilator di dalam negeri seperti YPTI (UGM) untuk high end ventilator, Ventilator Transport dari UI, Emergency Ventilator dari ITB dan Portable Ventilator Emergency dari ITS juga akan memberikan nilai tambah dan daya saing nasional yang tidak kalah dengan produk-produk global.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas