Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pelemahan Rupiah Bisa Tertahan Bila BI Wacanakan Kenaikan Suku Bunga

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra menilai kebijakan Bank Indonesia (BI) menjadi faktor penentu pelemahan rupiah terhadap dolar AS bisa tertahan.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
zoom-in Pelemahan Rupiah Bisa Tertahan Bila BI Wacanakan Kenaikan Suku Bunga
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
ilustrasi: Analis Pasar Uang Ariston Tjendra menilai kebijakan Bank Indonesia (BI) menjadi faktor penentu pelemahan rupiah terhadap dolar AS bisa tertahan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Analis Pasar Uang Ariston Tjendra menilai kebijakan Bank Indonesia (BI) menjadi faktor penentu pelemahan rupiah terhadap dolar AS bisa tertahan.

"Bila BI mewacanakan kenaikan suku bunga, pelemahan rupiah mungkin bisa tertahan," kata Ariston kepada Tribun, Kamis (16/6/2022).

Ia juga memandang pelaku pasar saat ini menanti respon BI dan pemerintah dalam mengendalikan inflasi.

Baca juga: Analis Prediksi Rupiah Ditutup Melemah Imbas Kenaikan Suku Bunga The Fed

Ariston khawatir rencana The Fed akan kembali menaikkan suku bunga Juli mendatang bisa membuat dolar AS semakin menguat.

"Dengan wacana ini, dollar AS masih berpotensi menguat ke depannya. Investor tentu akan mereposisi portofolionya," jelasnya.

Menurutnya, investor akan mengambil langkah strategis di tengah pelemahan rupiah terhadap dolar AS.

Berita Rekomendasi

"Dan bisa terjadi investor memindahkan sementara dari aset berisiko ke aset dollar AS," imbuhnya.

The Fed mengumumkan kenaikan suku bunga acuannya ke kisaran 1,5 persen hingga 1,75 persen, setelah menggelar Federal Open Market Committee (FOMC).

Baca juga: The Fed Naikkan Suku Bunga 75 Basis Poin, Harga Saham Global Melonjak, Bagaimana Dengan IHSG?

Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan The Fed tidak berniat untuk mendorong resesi ekonomi dan memperbanyak jumlah pengangguran.

"Kami tidak berusaha membuat orang kehilangan pekerjaan, kami juga tidak berusaha menginduksi resesi," ujar Powel dikutip dari Reuters.

Baca juga: The Fed Naikkan Suku Bunga, Harga Bitcoin dkk Kembali Menguat

Pernyataan Powel menunjukkan tantangan yang dia dan rekan-rekannya hadapi dalam menurunkan inflasi yang mencapai level tertinggi dalam 40 tahun terakhir.

The Fed menargetkan untuk menurunkan inflasi hingga ke level 2 persen, tanpa menimbulkan resesi ekonomi dan menyebabkan peningkatan jumlah pengangguran.

"Tujuan kami sebenarnya adalah untuk menurunkan inflasi ke 2 persen, sementara pasar tenaga kerja tetap kuat. Yang menjadi lebih jelas adalah bahwa banyak faktor yang tidak kami kendalikan akan memainkan peran yang sangat signifikan dalam memutuskan apakah itu mungkin atau tidak," kata Powell.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas