Rupiah Menguat Tipis Usai Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan
Sekitar pukul 15.56 WIB sore tadi rupiah menguat 0,15 persen ke posisi Rp 14.840 dari penutupan perdagangan kemarin Rp 14.862 per dolar AS.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis (23/6/2022) sore menguat terhadap dolar AS.
Sekitar pukul 15.56 WIB, rupiah menguat 0,15 persen ke posisi Rp 14.840 dari penutupan perdagangan kemarin Rp 14.862 per dolar AS.
Sementara, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini menguat ke posisi Rp 14.836 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya Rp 14.860 per dolar AS.
Analis Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto mengatakan, penguatan nilai tukar rupiah merupakan respon positif terhadap langkah BI untuk tetap mempertahankan suku bunga pada 3,5 persen.
"Ini merupakan suatu langkah yang tepat untuk mengantisipasi berbagai risiko ke depan, terutama yang berasal dari ancaman resesi global dan juga kenaikan inflasi," papar Rully saat dihubungi.
Menurutnya, penguatan rupiah dalam sepekan ke depan masih terbuka, seiring prospek ekonomi Indonesia yang masih cukup kuat.
Baca juga: Jelang Pengumuman Rapat Dewan Gubernur BI, Rupiah Menguat ke Level Rp 14.837 per Dolar AS
"Penguatan ekonomi didorong oleh meningkatnya aktivitas ekonomi di dalam negeri, dan inflasi yang masih tetap terjaga," ujarnya.
Baca juga: Rupiah di Atas 14.800 per Dolar AS, Pengamat: BI Harus Lakukan Intervensi agar Rupiah tidak Tertekan
Bank Indonesia telah memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 3,5 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25 persen.