Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Jerman Keluarkan “Alarm Peringatan” Atas Penurunan Pasokan Gas Rusia

Jerman mengeluarkan peringatan atas tren penurunan pasokan gas Rusia ke negaranya menyusul sanksi ekonomi Uni Eropa ke Rusia.

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Jerman Keluarkan “Alarm Peringatan” Atas Penurunan Pasokan Gas Rusia
Natalia KOLESNIKOVA / AFP
Kilang minyak Moskow milik produsen minyak Rusia Gazprom Neft di pinggiran tenggara Moskow pada 28 April 2022. Jerman mengeluarkan peringatan atas tren penurunan pasokan gas Rusia ke negaranya. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, BERLINJerman mengeluarkan peringatan atas tren penurunan pasokan gas Rusia ke negaranya. Langkah tersebut diambil Jerman sebagai eskalasi terbaru dalam kebuntuan antara Eropa dan Moskow sejak invasi Rusia ke Ukraina.

Ketergantungan Uni Eropa pada pasokan gas Rusia dan memicu pencarian sumber energi alternatif.

Dilansir dari Reuters, Jumat (24/6/2022), langkah tersebut sebagian besar merupakan sinyal simbolis bagi perusahaan dan rumah tangga, tetapi menandai perubahan besar bagi Jerman, yang memupuk ikatan energi yang kuat dengan Moskow sejak Perang Dingin.

Aliran gas yang lebih rendah memicu peringatan minggu ini bahwa Jerman bisa jatuh ke dalam resesi jika pasokan gas Rusia dihentikan sama sekali.

“Pengurangan pasokan gas adalah serangan ekonomi terhadap kita (Jerman) oleh Vladimir Putin," kata Menteri Ekonomi Jerman, Robert Habeck.

"Mulai sekarang, gas adalah komoditas langka di Jerman. Oleh karena itu, kami sekarang berkewajiban untuk mengurangi konsumsi gas.” imbuhnya

Berita Rekomendasi

Rusia membantah pemotongan pasokan itu disengaja, dengan pemasok gas negara yakni Gazprom menyalahkan keterlambatan pengembalian peralatan yang disebabkan oleh sanksi Barat.

Baca juga: Ekonomi Jerman Menuju Jurang Resesi oleh Embargo Gas Rusia

Berlin akan menyediakan jalur kredit 15 miliar euro atau sekitar 15,76 miliar dolar AS untuk mengisi penyimpanan gas dan meluncurkan model lelang gas musim panas ini untuk mendorong pengguna industri menghemat gas.

"Tahap alarm" kedua dari rencana darurat tiga tahap berarti pihak berwenang melihat risiko tinggi kekurangan pasokan jangka panjang. Ini mencakup klausul yang memungkinkan utilitas untuk segera memberikan harga tinggi kepada industri dan rumah tangga.

Baca juga: Pasokan Gas Seret Bikin Pusing Belanda, Tiru Jerman Hidupkan Pembangkit Batubara

Asosiasi utilitas lokal VKU meminta pemerintah untuk melindungi konsumen dengan subsidi atau utilitas berisiko bangkrut karena pelanggan ritel berpenghasilan rendah gagal membayar.

Presiden Badan Jaringan Federal, Klaus Mueller, percaya bahwa harga gas konsumen bisa naik tiga kali lipat.

Baca juga: Pasokan Gas dari Rusia Berkurang, Jerman Beralih ke Batu Bara

Sementara itu, perpindahan ke Fase 2 telah diantisipasi sejak Gazprom memotong aliran melalui pipa Nord Stream 1 yang melintasi Laut Baltik menjadi hanya 40 persen dari kapasitas minggu lalu.

Data yang dirilis pada hari Kamis (23/6) menunjukkan Jerman telah mengimpor 22 persen lebih sedikit gas alam dalam empat bulan pertama tahun 2022 tetapi biayanya melonjak 170 persen dibandingkan periode yang sama.

Menghadapi penurunan pengiriman dari pemasok utama Rusia, Jerman sejak akhir Maret berada di Fase 1, yang mencakup pemantauan aliran harian yang lebih ketat dan fokus pada pengisian fasilitas penyimpanan gas.

Di sisi lain, Uni Eropa dan Norwegia meluncurkan kesepakatan pada hari Kamis (23/6) yang memungkinkan blok tersebut untuk memanfaatkan lebih banyak gas dari produsen terbesar Eropa barat.

Kemudian, Uni Eropa juga mengisyaratkan pengembalian sementara ke batu bara untuk menutup kesenjangan setelah menyebut pemotongan pasokan gas Moskow sebagai "langkah jahat".

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas