Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Negara-negara G7 Umumkan Larangan Impor Emas Rusia, Ekonomi Moskow Bakal Terguncang

Amerika Serikat mengatakan negara-negara anggota Group of Seven (G7) akan melarang impor emas Rusia. dampaknya terhadap Rusia?

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Sanusi
zoom-in Negara-negara G7 Umumkan Larangan Impor Emas Rusia, Ekonomi Moskow Bakal Terguncang
TASS/The Moscow Times
Emas batangan produksi Rusia. Amerika Serikat mengatakan negara-negara anggota Group of Seven (G7) akan melarang impor emas Rusia, untuk memperketat sanksi terhadap Moskow. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, ELMAU - Amerika Serikat mengatakan negara-negara anggota Group of Seven (G7) akan melarang impor emas Rusia, untuk memperketat sanksi terhadap Moskow.

Langkah ini dilakukan setelah Rusia pada hari Minggu (26/6/2022) kemarin melakukan serangan rudal di ibu kota Ukraina, Kyiv, meskipun Moskow telah memperoleh keuntungan teritorial di Luhansk.

"Bersama-sama, G7 akan mengumumkan bahwa kami akan melarang impor emas Rusia, ekspor utama yang menghasilkan puluhan miliar dolar untuk Rusia," kata Presiden AS Joe Biden saat menghadiri pertemuan G7 di Pegunungan Alpen Bavaria, yang dikutip dari Aljazeera.

Seorang perwakilan pejabat senior pemerintah AS yang tidak ingin disebut identitasnya mengatakan, G7 akan membuat pengumuman resmi mengenai larangan impor emas pada hari Selasa (28/6/2022) besok.

Baca juga: Sanksi Baru bagi Rusia: AS, Inggris, Jepang, Kanada akan Umumkan Larangan Impor Emas

Menurut keterangan dari koresponden Aljazeera, James Bays, sesi pertama KTT G7, yang diadakan hari Minggu kemarin berfokus untuk membahas dampak konflik Ukraina terhadap ekonomi global, yang mendorong inflasi dan kenaikan harga energi global.

Bays menambahkan, sanksi emas Rusia telah dipuji sebagai salah satu pencapaian KTT tersebut dan kemungkinan akan terus berlanjut. Namun mengingat kondisi ekonomi mereka sendiri, para pemimpin G7 tidak mungkin memberi lampu hijau pada sanksi tambahan, terutama pada impor gas Rusia ke Eropa.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Ukraina Dymtro Kuleba pada hari Minggu kemarin, meminta negara-negara G7 untuk menanggapi serangan rudal Rusia di Kyiv, dengan menjatuhkan sanksi lebih lanjut kepada Moskow dan memberikan lebih banyak senjata berat untuk Ukraina.

Baca juga: Amerika Serikat Ajak Negara G7 Tambah Sanksi ke Putin dengan Larang Impor Emas Rusia

Berita Rekomendasi

“Bocah Ukraina berusia 7 tahun ini sedang tidur nyenyak di Kyiv sampai sebuah rudal jelajah Rusia meledakkan rumahnya. Lebih banyak lagi di sekitar Ukraina berada di bawah pemogokan. KTT G7 harus merespons dengan lebih banyak sanksi terhadap Rusia dan lebih banyak senjata berat untuk Ukraina,” tulis Kuleba di Twitter.

Pendapatan Rusia dari ekspor emas

Ekspor emas merupakan sumber pendapatan utama bagi Rusia untuk bertransaksi dengan sistem keuangan global.

Tahun lalu, ekspor emas Rusia bernilai 12,6 miliar pound atau sekitar 15,45 miliar dolar AS, dan orang kaya Rusia telah membeli emas batangan untuk mengurangi dampak finansial dari sanksi Barat.

Sanksi terhadap ekspor emas Rusia ini kemungkinan akan menjadi tindakan ekonomi paling berarti terhadap Moskow yang diumumkan pada pertemuan G7 selama tiga hari ini.

Sanksi terhadap Moskow mulai mengguncang ekonomi Rusia dan kemampuan jangka panjang Presiden Rusia Vladimir Putin untuk melanjutkan invasi ke Ukraina, yang saat ini memasuki bulan kelima.

Pasar emas batangan di London telah menangguhkan enam kilang emas Rusia, yang diumumkan pada 7 Maret lalu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas