Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pembiayaan Hijau Belum Meluas di Pasar Modal, Penerbitan Green Bonds Masih Seret

Penerbitan green bonds atau pembiayaan hijau di pasar modal jumlahnya masih terbatas.

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Pembiayaan Hijau Belum Meluas di Pasar Modal, Penerbitan Green Bonds Masih Seret
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Karyawan melintas di dekat monitor yang menunjukkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di galeri Mandiri Sekuritas, Jakarta. Penerbitan green bonds atau pembiayaan hijau di pasar modal saat ini jumlahnya masih minim. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komite Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) Rudy Utomo mengungkapkan, penerbitan green bonds atau pembiayaan hijau di pasar modal jumlahnya masih sedikit. 

Karena itu, dia menggelar forum group discussion (FGD) dengan perusahaan sekuritas atau underwriter, untuk membahas pemberian insentif agar pembiayaan lewar produk obligasi hijau lebih banyak. 

"Di pasar modal, berkaitan obligasi hijau sangat dikit sekali, baru dua, terbaru Bank BNI terbitkan green bonds Juni kemarin, sepekan lalu. Nah inilah, kenapa kami adakan FGD membahas bersama teman underwriter lain, butuh insentif apalagi," ujarnya di kawasan SCBD, Jumat (1/7/2022). 

Sebagai contoh, dia menjelaskan, potongan 50 persen dari Bursa untuk biaya pencatatan green bonds mencerminkan belum terlalu meringankan bagi instrumen pembiayaan hijau

"Bursa potongan 50 persen biaya pencatatan di Bursa Efek, ini belum green lah, butuh lainnya. Misalnya, kami beri masukan ke otoritas terkait berkaitan biaya pendaftaran efek di Otoritas Jasa Keuangan," kata Rudy. 

Baca juga: Green Bond Senilai Rp5 Triliun Mulai Efektif, Ini Sektor Sasaran BNI

Misalnya juga dari sisi para pembeli obligasi green bonds ini, banyak institusi lembaga jasa keuangan (LJK) dinilai harus miliki investasi hijau di produk-produk tertentu. 

Berita Rekomendasi

"Berkaitan kira-kira pemenuhan LJK dalam investasi produk-produk hijau, inilah dari sisi buying set ada, dan produknya juga ini butuh peran dari penjamin emisi dan emiten. Paling simpel green bonds ini baru diterbitkan dua emiten, dan 1 di pipeline, menurut saya kurang," tuturnya. 

Baca juga: LPI Dorong Bauran Pendanaan untuk Pembiayaan ke Sektor Energi Baru Terbarukan

Rudy menambahkan, FGD tadi pagi juga menggali hitungan biaya penerbitan pembiayaan hijau bisa lebih murah dibanding konvensional. 

"Bisa tidak dibanding obligasi biasa, bunganya lebih rendah itu dari penerbit. Sementara dari investor, apa sih bedanya, sehingga harus beri insentif lainnya misal sekarang pajak obligasi 10 persen bisa 5 persen atau angka-angka tertentu, kita mau pancing ini tumbuh dengan atraktif," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas