Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Inflasi Global, Manufaktur RI Bakal Sulit Dapat Bahan Baku, Masyarakat Didorong Pakai Produk Lokal

inflasi global berdampak cukup besar bagi manufaktur Indonesia, dimana industri mulai sulit mendapatkan bahan baku.

Editor: Sanusi
zoom-in Inflasi Global, Manufaktur RI Bakal Sulit Dapat Bahan Baku, Masyarakat Didorong Pakai Produk Lokal
dok Kemenperin
Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika, mengatakan inflasi paling tinggi berpengaruh pada logistik dan bahan baku. 

Aktivitas Manufaktur di Asia Melemah Meskipun China Mulai Bangkit, Picu Kekhawatiran Resesi Global

Aktivitas manufaktur di Asia pada bulan Juni harus terhenti, setelah banyak perusahaan mengalami gangguan pasokan yang disebabkan oleh penguncian atau lokcdown Covid-19 yang ketat di China.

Sementara risiko perlambatan ekonomi yang tajam di Eropa dan Amerika Serikat meningkatkan kekhawatiran akan resesi global.

Berdasarkan survei yang dilakukan hari ini, Jumat (1/7/2022), menunjukkan aktivitas pabrik di China pada bulan Juni kembali berkembang, meskipun pertumbuhan aktivitas pabrik di wilayah lain seperti Jepang dan Korea Selatan mengalami perlambatan, serta kontraksi di Taiwan, yang menyoroti ketegangan dari gangguan rantai pasokan, kenaikan biaya dan kekurangan bahan baku terus berlanjut.

Baca juga: Sinyal Resesi AS, CELIOS Beri Lima Saran Kebijakan Ini Untuk RI

Aktvitas manufaktur China berkembang paling cepat dalam 13 bulan terakhir di bulan Juni, karena pemerintah China mencabut lockdown Covid-19 di kota-kota besar negara itu, yang membuat pabrik-pabrik berlomba untuk memulai produksi dan memenuhi permintaan konsumen.

Pencabutan lockdown Covid-19 di China dapat mengurangi hambatan rantai pasokan, dan memungkinkan produsen mobil dan produsen lainnya untuk menlanjutkan produksi setelah mengalami krisis pasokan.

Namun beberapa analis memperingatkan tatangan baru seperti meningkatnya kekhawatiran pasar akibat Federal Reserve AS menaikkan suku bunga secara agresif untuk menekan inflasi yang melonjak, sehingga mendorong AS ke jurang resesi.

Baca juga: Perekonomian Terguncang, Amerika Disebut Semakin Dekat Menuju Resesi

Berita Rekomendasi

Banyak negara memperketat kebijakan ekonominya, di tengah tekanan inflasi yang memanas, yang memicu kekhawatiran perlambatan ekonomi global yang tajam dan mengguncang pasar keuangan dalam beberapa bulan terakhir.

Kepala ekonom di Dai-ichi Life Research Institute Jepang, Yoshiki Shinke mengatakan, meskipun ada harapan perekonomian China akan meningkat, namun ekonomi AS dan Eropa diperkirkaan akan mengalami perlambatan.

"Ada harapan bahwa ekonomi China akan meningkat setelah periode beberapa kelemahan. Tapi sekarang ada risiko perlambatan ekonomi AS dan Eropa. Ini akan menjadi tarik ulur antara keduanya, meskipun ada banyak ketidakpastian atas prospek ekonomi global," kata Yoshiki Shinke, yang dilansir dari Reuters.

Indeks manajer pembelian (PMI) au Jibun Bank Japan Manufacturing merosot ke 52,7 di bulan Juni, dari 53,3 di bulan Mei, namun di atas tanda 50 poin yang memisahkan kontraksi dari pertumbuhan bulanan.

PMI Global S&P Korea Selatan juga turun di bulan Juni menjadi 51,3, dari 51,8 di bulan Mei. Penurunan ini disebabkan karena hambatan rantai pasokan dan dampak dari aksi mogok para pengemudi truk di bulan Juni.

Data terpisah menunjukkan ekspor Korea Selatan tumbuh pada laju paling lambat dalam 19 bulan terakhir di bulan Juni.

Namun sisi baiknya, PMI manufaktur Caixin/Markit China naik menjadi 51,7 di bulan Juni, dari 48,1 di bulan sebelumnya. Kenaikan ini jauh di atas ekspektasi para analis yang sebelumnya memperkirakan kenaikan ke 50,1.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas