Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Masih Akan Kembali Melemah oleh Sentimen Resesi

Nilai tukar rupiah hari ini masih akan melemah karena tekanan sentimen pasar global dan kekhawatiran resesi.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Masih Akan Kembali Melemah oleh Sentimen Resesi
Tribunnews/Jeprima
Petugas teller bank BUMN menghitung uang kertas di Kantor Cabang Bank BTN Jakarta Harmoni, Jakarta Pusat, Senin (18/5/2020). Nilai tukar rupiah hari ini masih akan melemah karena tekanan sentimen pasar global dan kekhawatiran resesi. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini, Rabu, 6 Juli 2022 diperkirakan masih akan diwarnai oleh tren pelemahan karena sentimen global.

Menurut Presiden Komisaris HFX Internasional Berjangka Sutopo Widodo, nilai tukar rupiah masih akan melemah karena tekanan sentimen pasar global.

Namun dia meyakini dalam dalam beberapa bulan ke depan kurs rupiah akan kembali menguat. Dia menjelaskan, terkait sentimen global tersebut, pasar saat ini diwarnai kekhawatiran akan terjadinya resesi.

Nilai tukar rupiah mendekati ambang batas psikologis Rp 15.000 per dolar AS da kekhawatiran terjadinya resesi ini membuat investor melarikan dananya ke dolar AS dan US Treasury.

Tekanan terhadap rupiah masih belum mengendur. Rupiah nyaris tembus Rp 15.000 per dolar AS. Hari ini, rupiah diprediksi melemah lagi. Sentimen eksternal masih akan menyetir pergerakan rupiah.

Pada perdagangan Selasa (5/7/2022) kemarin rupiah di pasar spot melemah 0,15 persen ke Rp 14.993 per dolar Amerika Serikat (AS).

Baca juga: Kembali Terpuruk, Besok Rupiah Diprediksi Tembus Rp 15.000 per Dolar AS

Kurs referensi Jisdor Bank Indonesia (BI), rupiah merosot 0,20 % ke level Rp 14.990 per dolar AS.

Berita Rekomendasi

Sutopo menambahkan, kenaikan harga komoditas kemungkinan akan mendukung rupiah di kuartal mendatang. Prospek neraca perdagangan positif meskipun ada penurunan sementara di bulan Mei lalu.

"Larangan ekspor minyak sawit di bulan Mei 2022 menyebabkan neraca perdagangan turun menjadi US$ 2,9 miliar dari rekor tertinggi US$ 7,57 miliar di bulan April," kata Sutopo.

Baca juga: Rupiah Makin Terpuruk, Kini Bertengger di Rp 14.989/Dolar AS Pada Selasa Siang

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyampaikan, pergerakan rupiah akan ditentukan sikap pelaku pasar setelah mencermati rilis data ekonomi AS pada malam ini.

"Pelaku pasar akan mencermati rilis data ekonomi AS pada hari ini seperti factory order, durable goods order," ucap Josua.

Josua mengatakan, penguatan dollar AS terhadap mata uang utama didorong oleh pelemahan euro seiring kekhawatiran perlambatan ekonomi zona euro.

Sutopo memproyeksikan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Rabu (6/7) akan bergerak dalam rentang Rp 14.950–Rp 15.045.

Sementara, Josua memperkirakan. rupiah bergerak di level Rp 14.900–Rp 15.000 per dolar AS.

Laporan Reporter: Aris Nurjani | Sumber: Kontan

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas