Terus Dukung Perekonomian Rakyat Lewat UMKM Jadi Komitmen Asian Agri 2030
Asian Agri terus menunjukkan dukungannya untuk pertumbuhan inklusif terutama di desa-desa seputar operasional perusahaan, melalui pengembangan UMKM.
Editor: Content Writer
Selain Rini, kisah sukses dalam mengembangkan UMKM juga datang dari Sri Murtini yaitu pelaku UMKM Makanan Ringan.
Berawal dari keinginan untuk berhemat saat hari raya Lebaran. Sri Murtini mencoba membuat makanan ringan untuk menyambut Lebaran, dirinya belajar dan mencari resep untuk kue kacang sembunyi, kue nastar, dan lain-lain dari google.
Pada 2019, para tetangga mulai memesan makanan ringan yang diproduksi oleh Sri. Walaupun banyak tetangga dan teman yang menyatakan bahwa kue buatan Sri rasanya sangat enak, namun Sri tidak berpuas diri, dirinya selalu belajar melalui telepon pintarnya untuk membuat inovasi baru di makanan ringan.
Jika pesanan ramai, Sri biasanya mempekerjakan ibu-ibu sekitar rumahnya. Kini setiap harinya Sri mampu memproduksi 5 kg kue. Sri memasarkan produk UMKM nya melalui Facebook.
Asian Agri 2030
Asian Agri berupaya menggandakan pendapatan petani mitra melalui program penanaman kembali atau replanting pohon kelapa sawit.
Head of Operations Asian Agri, Omri Samosir mengatakan, Asian Agri telah bermitra dengan 30 ribu petani plasma di Riau dan Jambi yang mengelola 60 ribu hektar kebun kelapa sawit.
"Program replanting ini sudah mulai sejak 2016. Sampai sekarang kami sudah mencapai 11 ribu hektar yang replanting, sisa 49 ribu hektar lagi dalam waktu 8 tahun ke depan (sampai 2030)," kata Omri beberapa waktu lalu.
Program replanting merupakan bagian dari komitmen keberlanjutan Asian Agri 2030 yang terdiri dari empat pilar.
Pilar pertama yaitu, kemitraan dengan petani yang meliputi empat target, di antaranya meningkatkan pendapatan petani mitra hingga dua kali lipat melalui program replanting.
Pilar kedua dalam Asia Agri 2030 yaitu, pertumbuhan inklusif yang mendorong partisipasi yang kuat untuk mencapai kualitas hidup terbaik.
Selanjutnya pilar ketiga, mempromosikan minyak sawit berkelanjutan melalui praktik pengelolaan terbaik.
Pilar keempat yaitu produksi yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Dalam pilar keempat, Asian Agri tidak membuka lahan baru untuk menjadi area perkebunan kelapa sawit, menerapkan praktik yang ramah lingkungan untuk operasional berkelanjutan, mengimplementasikan ekonomi sirkular melalui praktik operasional terbaik, dan mengurangi 50 persen penggunaan pestisida.
Dalam pilar keempat, Asian Agri tidak membuka lahan baru untuk menjadi area perkebunan kelapa sawit, menerapkan praktik yang ramah lingkungan untuk operasional berkelanjutan, mengimplementasikan ekonomi sirkular melalui praktik operasional terbaik, dan mengurangi 50 persen penggunaan pestisida.
Adapun komitmen keberlanjutan Asian Agri 2030 merupakan strategi jangka panjang Asian Agri yang akan menjadi fokus perusahaan berdasarkan pada pilar, serta target yang telah ditetapkan perusahaan. (*/dip)