B20-G20 Sepakati Pembiayaan Infrastruktur Dijalankan Lewat Kolaborasi Berkelanjutan
Forum dialog B20-G20 yang diselenggarakan B20 Indonesia Finance & Infrastructure Task Force secara hybrid di Nusa Dua Bali,
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
Investasi Infrastruktur
Suahasil mengatakan, infrastruktur sangat erat kaitannya dengan anggaran pemerintah. Namun, keterbatasan anggaran pemerintah membuat peran sektor swasta sangat penting dalam rangka membangun infrastruktur.
Alhasil, kemitraan publik-swasta sangat diharapkan dalam percepatan pembangunan infrastruktur, khususnya yang inklusif dan lebih berkelanjutan.
“Pemerintah mendorong pembiayaan hijau atau berkelanjutan, salah satunya melalui instrumen obligasi hijau. Pemerintah juga membentuk Indonesian Environmental Fund sejak tahun 2018 untuk memastikan keberlanjutan pembiayaan hijau,” kata Suahasil.
Deputy Chair Finance & Infrastructure Task Force/Deputy CEO Indonesia Investment Authority (INA) Arief Budiman juga melakukan dialog dengan World Bank Managing Director of Development Policy and Partnerships Mari Elka Pangestu terkait pembiayaan berkelanjutan.
Menurut Mari Elka, dalam jangka panjang, pemulihan ekonomi ke depannya terutama di negara-negara berkembang akan bertumpu pada pemulihan investasi. Investasi yang masuk, kata Mari Elka, harus digunakan untuk membangun infrastruktur. Pembangunan infrastruktur berkelanjutan penting untuk mitigasi krisis iklim sekaligus mengakselerasi pertumbuhan ekonomi.
Dalam forum dialog ini, Menteri ESDM RI Arifin Tasrif dan Gubernur BI Perry Warjiyo juga mengapresiasi langkah dan rekomendasi yang dihasilkan Task Force F&I dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi di bidang keuangan dan infrastruktur, terutama soal akses pembiayaan berkelanjutan yang inklusif.