Kunjungan Nancy Pelosi ke Taiwan Bikin Indeks S&P 500, Dow dan Nasdaq Kompak Merosot
Indeks S&P 500, Dow dan Nasdaq kompak merosot di pembukaan Wall Street, Rabu (3/8/2022), merespon kunjungan Ketua Kongres AS Nancy Pelosi ke Taiwan.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Bursa saham mereaksi negatif kunjungan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi ke Taiwan dan memicu sejumlah indeks saham di lantai bursa ternama merosot pada perdagangan Rabu, 3 Agustus 2022.
Indeks yang merosot adalah indeks S&P 500, Dow dan Nasdaq di pembukaan pasar Wall Street, Rabu (3/8/2022).
Indeks saham S&P 500 turun 0,66 persen pada awal sesi perdagangan pagi ini, hingga nilainya ambles di kisaran 4.091,32 poin.
Pelemahan ini terjadi setelah sektor utama S&P 500 seperti Microsoft (MSFT.O) dan Visa (V.N) masing-masing telah kehilangan nilainya sebesar 1,1 persen dan 2,4 persen,
Tak hanya itu indeks sektoral pada S&P 500 juga terpantau melemah, dipimpin real estat (.SPLRCR) yang kehilangan 1,3 persen, dan Keuangan (.SPSY) yang turun 1,1 persen.
Sementara pergerakan indeks lainya di pasar Wall Street seperti saham Nasdaq ikut terseret turun 0,16 persen menjadi 12.348,76 poin.
Di sisi lain, indeks Dow Jones Industrial Average ambles sebanyak 1,23 persen hingga berada di kisaran 32.396,30 poin.
Baca juga: Nancy Pelosi dan Rombongan Kongres AS Menginap di Hotel Grand Hyatt Taipei
Mengutip dari Reuters indeks volatilitas CBOE (.VIX), yang dikenal sebagai alat ukur perdagangan bursa Wall Street, juga terpantau turun dari level tertingginya hingga jatuh ke level 24,68 poin.
Selain gejolak panas antara AS dan China akibat kunjungan Pelosi ke Taiwan, amblesnya indeks saham pasar Wall Street pada awal perdagangan di bulan Agustus terjadi lantaran adanya rencana kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh The Fed.
Baca juga: Di Taipei Nancy Pelosi Beri Pernyataan Dukung Demokrasi Taiwan
Hal tersebutlah yang membuat situasi pasar saham global makin panas. Mengingat sebelumnya dua pejabat tinggi Federal Reserve telah memberikan isyarat pengetatan kebijakan moneter untuk mengurangi laju inflasi yang tinggi.
"Pasar harus benar-benar nyaman bahwa mereka telah sepenuhnya memahami semua kenaikan suku bunga Fed, dan saya pikir itu tetap menjadi pertanyaan terbuka," kata Rob Haworth, ahli strategi investasi senior di US Bank Wealth Management di Seattle.
Baca juga: Pakai Baju Pink Nancy Pelosi Turuni Tangga Pesawat Air Force One di Taiwan
Meski beberapa saham telah mengalami tekanan, masih ada beberapa indeks bursa lainnya yang masih melesat naik.
Diantaranya, saham Uber Technologies Inc yang melonjak 14 persen setelah perusahaan ride-hailing ini melaporkan arus kas kuartalan yang positif.
Indeks harga saham Pinterest Inc juga naik 17,8 persen karena investor aktivis Elliott Investment Management menjadi pemegang saham terbesar.