Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pasokan Ayam di Malaysia Tengah Surplus, Peternak Negeri Jiran Siap Dukung Pemulihan Pasar

Namun, hal ini telah diatasi dengan langkah-langkah kebijakan, antara lain peningkatan impor dan penghentian ekspor.

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Pasokan Ayam di Malaysia Tengah Surplus, Peternak Negeri Jiran Siap Dukung Pemulihan Pasar
Tribunnews/Jeprima
Ilustrasi pekerja memilih ayam potong yang akan dijual. Menteri Pertanian dan Industri Pangan Malaysia, Ronald Kiandee mengatakan kepada parlemen bahwa Malaysia saat ini dalam situasi kelebihan pasokan ayam dan dapat mengekspor ayam ke negara lain. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR – Menteri Pertanian dan Industri Pangan Malaysia, Ronald Kiandee mengatakan kepada parlemen bahwa Malaysia saat ini dalam situasi kelebihan pasokan ayam dan dapat mengekspor ayam ke negara lain.

Sebelumnya, Malaysia telah dilanda krisis pasokan ayam dalam beberapa bulan terakhir.

Namun, hal ini telah diatasi dengan langkah-langkah kebijakan, antara lain peningkatan impor dan penghentian ekspor.

“Langkah-langkah tersebut mengakibatkan pasokan ayam saat ini berlebih sehingga harganya turun di bawah harga pagu yang ditetapkan pemerintah,” kata Kiandee.

Baca juga: Pasokan Mulai Surplus, Malaysia Kembali Ekspor Ayam

“Saat ini, kami mampu memproduksi 106 persen kebutuhan ayam. Ini berarti kami memiliki kapasitas untuk mengekspor ayam dari negara kami.” Imbuhnya.

Dalam wawancara dengan Channel News Asia pada hari Selasa (2/8), presiden Asosiasi Peternak Unggas Johor, Lim Ka Sheng mengatakan bahwa dia dan sesama peternak ayam di negara bagian selatan Malaysia belum menerima pemberitahuan bahwa ekspor akan segera dilanjutkan.

Berita Rekomendasi

“Kementerian Pertanian dan Industri Makanan belum memberi tahu kami kapan dan apakah ekspor akan dilanjutkan. Saya menduga keputusan untuk mencabut larangan ekspor sepenuhnya belum dibuat, dan perlu disetujui oleh Kabinet terlebih dahulu,” kata Lim yang dikutip oleh Channel News Asia, Rabu (3/8/2022).

“Tetapi jika kementerian memberi tahu kami bahwa larangan itu akan dicabut, kami akan bergerak cepat. Kami membutuhkan waktu sekitar 30 hingga 45 hari untuk mengembangbiakkan ayam baru,” tambahnya.

Sementara itu, Penasihat Federasi Asosiasi Peternak Malaysia (FLFAM) Jeffry Ng juga mengatakan bahwa peternak di bagian lain negara itu belum menerima konfirmasi kapan ekspor akan dilanjutkan.

"Saya menduga Kementerian Pertanian dan Industri Makanan akan mengeluarkan surat tertulis kepada peternak untuk menginformasikan rencana pencabutan larangan ekspor. Kami menantikan itu," kata jeffry Ng.

Peternakan Didukung Oleh Pemulihan Pasar

Kementerian Pertanian dan Industri Pangan Malaysia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa saat ini pasokan ayam di pasar telah stabil.

Lim Ka Sheng kemudian mendesak Kementerian Pertanian dan Industri Pangan Malaysia untuk mencabut larangan ekspor guna mendukung pemulihan pasar.

Baca juga: Indonesia Mulai Ekspor Ayam ke Singapura, Kloter Pertama Berisi 50 Ton Ayam Beku

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas