Imbas Inflasi, Utang Energi Inggris Membengkak Tembus Rekor Tertinggi
Tagihan utang energi di Inggris membengkak hingga 10 persen dari perkiraan awal, lonjakan ini terjadi setelah enam juta rumah tangga
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, LONDON – Tagihan utang energi di Inggris membengkak hingga 10 persen dari perkiraan awal, lonjakan ini terjadi setelah enam juta rumah tangga di Inggris berutang kepada perusahaan penyedia energi.
Menurut situs perbandingan Uswitch, dalam kurun waktu empat bulan setidaknya sudah ada seperempat rumah tangga di Inggris yang berutang pada penyedia energi. Dengan rata-rata utang mencapai 206 pound atau sekitar 249,10 dolar AS.
Pembengkakan utang mulai terjadi pada April lalu, tepatnya setelah pemerintah memperkenalkan pajak tak terduga pada para produsen minyak dan gas di Inggris.
Dengan pajak tersebut para produsen diwajibkan untuk menyetorkan 25 persen keuntungan yang diperoleh perusahaan pada negara. Dengan tujuan agar pemerintah dapat mendanai paket dukungan untuk rumah tangga.
Baca juga: Karena Resesi, Inggris Disebut Seperti Negara Berkembang
"Ini menunjukkan krisis biaya hidup telah menekan anggaran secara dramatis, bahkan selama bulan-bulan musim panas, karena keluarga berjuang dengan tagihan yang meningkat di semua bidang," kata Justina Miltienyte dari Uswitch, dikutip dari Reuters.
Namun imbas pemberlakuan aturan tersebut harga gas grosir di Inggris naik dua kali lipat dari harga sebelumnya.
Kenaikan ini lantas menjadi pukulan berat bagi perekonomian Inggris, mengingat sebelumnya Rusia juga telah memangkas ekspor gasnya, sebagai bentuk balasan sanksi terhadap UE.
Tekanan inilah yang membuat utang energi Inggris naik sebesar 54 persen atau sekitar 1,3 miliar pound. Jumlah ini diperkirakan akan terus membengkak hingga tembus mencapai 87 persen pada bulan Oktober mendatang.
Bahkan ancaman tersebut telah membuat operator sistem kelistrikan jaringan nasional (ESO) memperketat pasokannya selama beberapa periode kedepan agar produksi gas Inggris bisa mencukupi kebutuhan warga selama musim dingin mendatang.
Baca juga: Ancaman Mengerikan Rusia Jika Ukraina Akan Merebut PLTN Zaporizhzhia, AS dan Inggris Bakal Menderita
Meski rencana tersebut dapat meminimalisir dampak dari terjadinya krisis energi, namun dengan memberlakukan kontrol gas.
Saat ini jutaan warga Inggris terancam mengalami kemiskinan, apabila pemerintah tak kunjung memberikan stimulus pada jutaan rumah tangga, mengingat saat ini 8 juta rumah tangga di Inggris tak lagi memiliki saldo kredit.