Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Tak Tertarik Tawaran Ekspor ke Eropa, Adaro Fokus Efisiensi dan Tetap Bertahan

Meski harga batubara sedang tinggi-tingginya, Adaro tidak akan meningkatkan ekspor ke Eropa terkait dengan kondisi geopolitik saat ini.

Penulis: Hendra Gunawan
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Tak Tertarik Tawaran Ekspor ke Eropa, Adaro Fokus Efisiensi dan Tetap Bertahan
Adaro
Ilustrasi - Tambang batubara Adaro Energy. Penjualan batubara Adaro ke Eropa, sampai dengan semester I 2022 dan selama 12 bulan terakhir adalah sebesar 1 persen. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hendrra Gunawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Meskipun banyak negara di Eropa kekurangan energi dan menawarkan impor batubara dari Indonesia, namun tidak serta merta membuat PT Adaro Energy Indonesia Tbk menangkap peluang tersebut dengan meningkatkan ekspor.

Salah satu produsen batubara Indonesia tersebut menyatakan, meski harga batubara sedang tinggi-tingginya, Adaro tidak akan meningkatkan ekspor ke Eropa terkait dengan kondisi geopolitik saat ini.

“Walaupun kami menyambut baik dengan kondisi yang kondusif ini, Adaro akan tetap fokus terhadap efisiensi dan keunggulan operasional,” kata Head of Corporate Communication Adaro, Febriati Nadira kepada Tribunnews.com, Senin (15/8/2022).

Baca juga: Mantan Wamen ESDM Ungkap Lima Penyebab Harga Batubara Sangat Mahal di Tahun Ini

Wanita yang akrab disapa Ira tersebut mengatakan harga batubara memang mengikuti siklusnya dan tidak dapat diprediksi.

Karenanya, jelas Ira, yang mesti dilakukan adalah memastikan bahwa bisnis Adaro akan dapat bertahan di tengah berbagai siklus melalui aktivitas bisnis yang stabil dan berkelanjutan.

“Kami akan menjalankan bisnis sesuai dengan panduan di tahun 2022 yang telah ditetapkan,” jelasnya.

BERITA TERKAIT

Menurutnya, Adaro akan terus mengikuti perkembangan pasar dengan tetap menjalankan kegiatan operasional sesuai rencana di tambang-tambang milik perusahaan dengan fokus untuk mempertahankan marjin yang sehat dan kontinuitas pasokan ke pelanggan.

Indonesia merupakan negara tujuan penjualan yang utama dan merupakan prioritas Adaro. Selama 12 bulan terakhir penjualan ke Indonesia meliputi 25 persen dari total penjualan batubara Adaro. Perusahaan tetap menargetkan untuk menyumbangkan 25-27 perrsen penjualan ke pasar domestik di Indonesia.

Sedangkan untuk penjualan batubara Adaro ke Eropa, sampai dengan semester I 2022 dan selama 12 bulan terakhir adalah sebesar 1 persen.

Negara-negara Uni Eropa saat ini sedang mencari alternative energy karena energi yang selama ini dipakai sedang seret akibat Rusia menghentikan pasokan minyak dan gas.

Baca juga: Sanksi Baru Untuk Rusia, Eropa Mulai Setop Impor Batubara Produksi Negeri Vladimir Putin

Khawatir dengan kemungkinan kekurangan gas yang disebabkan oleh pemotongan pasokan dari Rusia, sejumlah negara seperti Jerman memutuskan beralih ke batu bara.

Menteri Ekonomi Jerman mengatakan negara itu akan membatasi penggunaan gas alam untuk produksi listrik.

Langkah itu dilakukan setelah Rusia secara tajam mengurangi aliran gas alam di jalur pipanya ke Eropa Barat, sehingga menaikkan harga energi.

“Untuk mengurangi konsumsi gas, harus lebih sedikit gas yang digunakan untuk menghasilkan listrik."

"Pembangkit listrik tenaga batu bara harus digunakan lebih banyak, ”kata Robert Habeck, Minggu (19/6/2022), seperti dilansir Al Jazeera.

Perusahaan gas negara Rusia Gazprom mengatakan pengurangan pasokan melalui pipa Nord Stream adalah hasil dari pekerjaan perbaikan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas