Terbitkan Obligasi Senilai Rp4,44 Triliun, KB Bukopin Bakal Gunakan Untuk Mendanai Inisiatif Sosial
Obligasi Sosial tersebut akan sepenuhnya didedikasikan untuk mendanai inisiatif sosial
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank KB Bukopin Tbk atau KB Bukopin, memperoleh kucuran pinjaman dari International Finance Corporation (IFC) senilai 300 juta dolar Amerika Serikat (AS).
Jika dikonversi ke dalam rupiah, angka tersebut setara dengan Rp4,44 triliun (asumsi kurs Rp14.819 per dolar AS).
Direktur Utama KB Bukopin, Woo Yeul Lee mengatakan, ini merupakan penerbitan obligasi sosial pertama dan terbesar oleh bank swasta mana pun di Indonesia.
Baca juga: Tunjukkan Komitmen Transformasi Teknologi, RUPSLB KB Bukopin Angkat Direktur Teknologi Informasi
Ia melanjutkan, obligasi Sosial tersebut akan sepenuhnya didedikasikan untuk mendanai inisiatif sosial yang berfokus pada penanganan dampak sosial ekonomi akibat dari Covid-19 dan pembiayaan di segmen sosial.
Yakni seperti UMKM, perumahan yang terjangkau, perawatan kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur.
“Kami akan melakukan yang terbaik untuk membantu perekonomian Indonesia dengan menyampaikan dana dari IFC kepada perusahaan kecil dan menengah khususnya perumahan masyarakat kecil, kesehatan, atau sosial,” ucap Woo Yeul Lee di The Langham Hotel Jakarta, Selasa (30/8/2022).
Obligasi sosial tersebut terdiri dari dua tahapan, yaitu tahap pertama berupa pinjaman senilai 240 juta dolar AS.
Baca juga: Nasabah KB Bukopin Antusias Sambut Program Star Festive di Makassar
Pada tahap kedua yaitu pinjaman langsung kepada Bank KB Bukopin senilai 60 juta dolar AS.
Sementara itu, Direktur Keuangan Bank KB Bukopin Seng Hyup Shin juga menegaskan, bahwa pinjaman tersebut akan disalurkan dalam bentuk kredit yang berwawasan lingkungan dan sosial, sejalan dengan program yang sedang berjalan yaitu terkait Keuangan Berkelanjutan.
Dimana Bank KB Bukopin akan menghindari kegiatan pembiayaan yang dapat menimbulkan dampak lingkungan dan risiko sosial, selanjutnya pembiayaan akan disalurkan kepada debitur yang kurang terlayani secara sosial.
“Semua akan dilaksanakan untuk berkontribusi dalam pemulihan ekonomi di Indonesia pasca pandemi Covid-19,” jelas Seng Hyup Shin.
Sebagai tambahan informasi, IFC merupakan anggota Grup Bank Dunia, yaitu lembaga pembangunan global terbesar yang berfokus pada sektor swasta di pasar negara berkembang.
Baca juga: NGBS Segera Dimulai, KB Bukopin Ekspansi Data Center dan Disaster Recovery Center
Direktur Regional IFC untuk Asia Timur dan Pasifik, Kim See Lim dalam keterangannya menyebutkan, investasi tersebut tidak hanya akan berkontribusi pada pertumbuhan pembiayaan berorientasi sosial dengan cara yang bertanggung jawab terhadap Lingkungan dan Sosial, tetapi juga akan membantu mengembangkan pasar modal di Indonesia.
“Kami bangga dapat menjalin kerjasama dengan Bank KB Bukopin melalui inisiatif besar Grup Bank Dunia yang melihat sebagai penerbitan ikatan sosial pertama oleh bank swasta mana pun di Indonesia,” kata Kim See Lim.
“Yang terpenting bahwa investasi ini datang pada saat yang krusial ketika pandemi Covid-19 dirasakan telah memberikan kemunduran besar dalam upaya Indonesia untuk mengurangi kemiskinan dan mencapai tujuan pembangunannya, ” tutup Lim.