Kenaikan Harga BBM Momentum Pacu Target Bauran Energi Nasional
Pemerintah sudah menetapkan target Bauran Energi tahun 2025 dengan rincian penggunaan EBT sebesar 25 persen, gas bumi 22 persen, minyak bumi 25 persen
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Tauhid Ahmad berpendapat sama. Kenaikan harga BBM adalah momen mengejar target Bauran Energi Nasional melalui optimalisasi gas bumi.
”Misalnya PLN, sumber energinya berubah tidak lagi menggunakan BBM maka harus menggunakan energi lain. Misalnya menggunakan dari gas bumi untuk menghasilkan listrik. Kemudian yang memungkinkan kendaraan umum,” ucapnya.
Baca juga: Ekonom: Kenaikan Harga BBM Merupakan Bentuk Pemerintah Tak Perhatikan Kondisi Sosial Masyarakat
Khusus terkait penggunaan BBG untuk transportasi umum, kata Ahmad, meskipun tidak semua daerah di Indonesia bisa menjalankannya namun tetap bisa berdampak positif dan secara bertahap bisa diupayakan lebih merata.
"Oleh karena itu Pemerintah harus tanggung pembangunan stasiun pengisian gas atau pemerintah kasih insentif supaya daerah lain bisa mengembangkan kendaraan gas,” sarannya.
Ahmad mengatakan optimalisasi gas bumi memang butuh kebijakan yang tegas dari pemerintah supaya aplikatif.
"Kebijakannya harus benar-benar bisa diimplementasikan. Terutama dimulai dari Kementerian dan Lembaga misalnya mulai dari kendaraan dinas, bisa menggunakan gas. Supaya konversinya cepat dan benar-benar dilakukan,” terusnya.
Insentif ke pelaku usaha juga diperlukan supaya konversi ke gas bumi semakin optimal. ”Misal dengan cara pengurangan pajak. Selain itu, pembiayaan harus didorong. Karena ini bagian dari penerapan Environmental, Social, and Governance (ESG)," ujarnya.