Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

BTN 'Pede' Penyaluran Kreditnya Melonjak Tahun Depan di Tengah Banyak Tantangan

Meski banyak tantangan yang dihadapi saat ini, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) tetap optimistis mampu meningkatkan penyaluran kredit.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in BTN 'Pede' Penyaluran Kreditnya Melonjak Tahun Depan di Tengah Banyak Tantangan
TRIBUNNEWS.COM/IST/HO
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Meski banyak tantangan yang dihadapi saat ini, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) tetap optimistis mampu meningkatkan penyaluran kredit.

Bahkan bank BUMN ini memproyeksikan kinerja kredit sektor perumahan tahun depan lebih tinggi dari tahun ini.

Saat ini tantangan yang dihadapi cukup kompleks, terutama kenaikan suku bunga dan kebijakan giro wajib minimum (GWM) serta laju inflasi yang cukup tinggi.

Direktur Utama BTN, Haru Koesmahargyo, mengatakan pihaknya optimistis target tersebut dapat tercapai karena kebutuhan perumahan masih sangat besar.

Baca juga: Karyawan Bank BCA Ditemukan Tewas di Kamar Kosan di Singkawang, Kondisi Bibir Jadi Sorotan

Namun ia tetap mewaspadai terkait dampak kebijakan bunga kredit dan likuiditas yang memengaruhi permintaan kredit.

Sejauh ini, BTN memperhatikan dua aspek yakni pertama, terkait likuiditas.

Bank BTN sudah punya strategi untuk mengamankan-nya dalam jangka panjang lewat kerjasama partnership dengan lembaga atau korporasi dalam penyaluran Kredit Kepemilikan Rumah (KPR).

BERITA REKOMENDASI

Selain melakukan kerjasama terkait penyaluran KPR subsidi yang merupakan program pemerintah, BTN juga melakukan kerjasama dengan lembaga lain seperti BPJS Tenagakerjaan dan BP Tapera untuk menyalurkan KPR kepada pada penerima manfaat di masing-masing lembaga.

"Partnership yang sudah berjalan saat ini ada Tapera dan BPJS Tenagakerjaan. Nanti akan ada lagi kerjasama dengan lembaga-lembaga lain.

Skema seperti ini mendatangkan manfaat bagi BTN dalam penyediaan likuiditas yang sepadan dengan umur KPR. Sehingga isu likuiditas sudah bisa kita tangani," jelas Haru baru-baru ini.

Kedua adalah suku bunga. Naik tidaknya suku bunga kredit bisa memengaruhi permintaan KPR.
Namun, Haru melihat pengaruhnya tidak besar selama daya beli masyarakat tidak terganggu.

Kenaikan suku bunga acuan yang sudah dilakukan Bank Indonesia (BI) pada akhirnya akan ditransmisikan bank ke bunga dana dan selanjutnya ditransmisikan suku bunga kredit termasuk KPR.

Baca juga: Peleburan BNI dan BTN, Tidak Urgen


Sehingga secara umum, kata Haru, bunga kredit akan naik ke depan.

Hingga saat ini, Haru mengatakan, BTN belum menaikkan bunga KPR.

Bahkan, perseroan masih memberikan beberapa keringanan dengan program promo.

Namun, dalam beberapa bulan ke depan, perseroan akan melakukan evaluasi terkait suku bunga kredit dengan memperhatikan kondisi likuiditas dan persaingan di pasar.

Dengan melihat secara keseluruhan kondisi yang ada saat ini, Haru yakin bahwa pertumbuhan kredit perseroan tahun depan, terutama di sektor perumahan, akan lebih tinggi dari tahun ini.

"Dengan asumsi Covid-19 semakin terkendali dan tensi geopolitik mereda," pungkas Haru. Dina (Mirayanti Hutauruk/Noverius Laoli)

Sumber: Kontan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas