Dapur Ibu Bersama, Program Susu Kental Manis yang Buktikan Kekompakan Usaha Para Ibu Kreatif!
FRISIAN FLAG mengundang berbagai pihak untuk mendukung para pelaku UMKM. Mulai dari Ahli Pemasaran Digital, Chef Profesional, dan BPOM.
Penulis: Muhammad Fitrah Habibullah
Editor: Bardjan
Anggota-anggota D’Ketan juga memiliki pengalaman yang berbeda-beda. Ada yang sudah berpengalaman jualan kue, ada yang hanya sesekali berjualan dan ada juga yang sama sekali baru di dunia kuliner.
“Kami ikut Dapur Ibu Bersama karena sama-sama suka memasak dan bagaimana caranya dari hobi itu juga bisa menghasilkan uang dari dapur kami, karena itulah suami dan keluarga sangat mendukung,” tutur para anggota D’Ketan.
Fasilitator dari Kedai Kreatif Susu Kental Manis FRISIAN FLAG juga membantu memberikan endorse D’Ketan dengan konten-konten di media sosial, yang membuat kreasi menu mereka lebih terlihat.
Tak beda jauh dengan D’Keta, para ibu dari Bogor yang tergabung dalam Tenda 7 Sprinkles hadir dengan inovasi dengan filosofi warna-warni. Ini karena anggota mereka berasal dari latar belakang dan pengalaman yang berbeda.
Kelompok ini dikenal atas keseriusannya membangun UMKM, salah satunya dengan mengurus Nomor Induk Berusaha (NIB) secara kolektif ke Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bogor.
“Terus terang kami tidak ingin berhenti sampai project selesai. Kami berniat meluaskan pasar dan istilahnya ingin naik kelas. Akhirnya kami memutuskan untuk mengurus izin biar benar-benar diakui dan yakinkan kostumen bahwa kami itu punya izin, kami itu kedepannya ingin menjadi pelaku UMKM yang sesuai standar,” kata Evi, salah satu anggota Tenda 7 Sprinkles.
Tenda 7 Sprinkles beberapa kali mengadakan latihan bersama untuk membuat beberapa menu yang diajarkan di Dapur Ibu Bersama, contohnya latihan bareng membuat kentang mustofa yang memang cukup menantang pembuatannya.
Para ibu Tenda 7 Sprinkles juga kerap mengadakan sesi belajar fotografi yang diinisiasi salah satu anggota yang sudah sering menjadi narasumber kelas fotografi makanan. Hasilnya, foto mereka beberapa kali memenangkan tantangan yang diadakan Dapur Ibu Bersama.
Dari bazaar itu mereka belajar bagaimana mengemas produk, strategi penawaran kepada pengunjung yang lewat, dan bersosialisasi dengan warga setempat.
“Kami juga beruntung bekerja sama dengan FRISIAN FLAG® yang sudah punya nama besar, sehingga lebih mudah dikenali oleh pengunjung bazaar,” kata Wahyu, salah satu anggota Tenda 7 Sprinkles.
Di samping itu, ibu-ibu di Tenda 7 Sprinkles juga terus membuka pemesanan kembali untuk produk-produk yang diajarkan di program Dapur Ibu Bersama, yaitu sosis solo, kentang mustofa, pie susu, dan kopi Tualang.
Pembuatan kentang mustofa dengan Susu Kental Manis FRISIAN FLAG menjadi inovasi dan memberikan rasa yang tidak hanya lezat serta unik, namun juga disukai konsumen.
Untuk sosis solo, penganan ini memiliki isian yang lumer, gurih manis dan telah mencapai puncak dengan omzet besar. Hingga kini, pesanan demi pesanan masih berdatangan saat para anggota membuka pemesanan kembali untuk masing-masing.
Yang paling fenomenal adalah bagaimana ibu-ibu ini ‘keroyokan’ mengurus NIB di tengah anggapan sulitnya mengurus perizinan semacam ini. Para ibu bolak balik ke kantor Dinas Koperasi dan UMKM untuk mendapatkan pengarahan mengenai perizinan apa saja yang perlu diurus dan jenis usaha apa saja yang bisa didaftarkan.