Jokowi: Potensi Ekonomi Digital Indonesia Besar, Pengguna Internet Capai 77 Persen
Pengguna internet di Indonesia mencapai 77 persen dengan rata rata waktu penggunaan 8 jam 36 menit setiap harinya.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan sejumlah krisis yang terjadi di dunia, salah satunya krisis pangan bisa menjadi peluang bagi Indonesia.
Pasalnya, ekonomi digital Indonesia tumbuh pesat dan menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara.
“Melompat 8 kali lipat dari 2020 kira-kira Rp 632 triliun melompat menjadi Rp 4.531 triliun nanti di 2030. Artinya, peluangnya besar sekali,” kata Jokowi dalam pembukaan BUMN Startup Day 2022 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang, Senin, (26/9/2022).
Baca juga: Banyak Penduduk Milenial, Erick Thohir Sebut Masa Depan Ekonomi Digital Indonesia Cerah
Besarnya potensi ekonomi digital Indonesia tersebut tidak terlepas dari luasnya akses internet. Pengguna internet di Indonesia mencapai 77 persen dengan rata rata waktu penggunaan 8 jam 36 menit setiap harinya.
“Besar sekali potensi yang ada,” katanya.
Jokowi mengatakan jumlah startup di Indonesia ini tertinggi ke-6 di dunia dan dapat terus dikembangkan. Indonesia berada di bawah Amerika Serikat, India, UK, Kanada, dan Australia.
Namun kata Presiden, dari banyaknya Startup di Indonesia, mayoritas merupakan startup teknologi keuangan, padahal persoalan pangan ke depan akan menjadi masalah besar yang harus dipecahkan.
Baca juga: Ekonom Indef: Pandemi Membuat Ekonomi Digital RI Memiliki Prospek
“Tetapi hati-hati, dari kategori yang saya lihat memang yang paling besar masih di fintech 23 persen, kemudian retail ada 14 persen, padahal tadi kalau kita lihat urusan masalah krisis pangan, urusan pangan ke depan ini akan menajdi persoalan besar yang harus dipecahkan oleh teknologi dan itu adalah kesempatan, itu adalah peluang, itu adalah opportunity,” pungkasnya.