Apa itu Stagflasi yang Diwanti-wanti Bank Dunia? Berikut Pengertian, Penyebab dan Dampaknya
Presiden Bank Dunia David Malpass, memperingatkan negara-negara di dunia mengenai meningkatnya risiko stagflasi.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Hendra Gunawan
Salah satu teori menyatakan bahwa stagflasi disebabkan oleh kenaikan tiba-tiba harga minyak.
Krisis minyak tahun 1970-an adalah contoh utamanya. Pada bulan Oktober, Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) mengeluarkan embargo terhadap negara-negara Barat. Hal ini menyebabkan harga minyak dunia meningkat secara drastis, sehingga meningkatkan biaya barang dan berkontribusi pada peningkatan pengangguran.
Baca juga: Inflasi Makin Tinggi, Harga Kimchi di Korea Selatan pun Kian Melambung
Naiknya biaya transportasi karena melonjaknya harga minyak, mendorong kenaikan biaya produksi dan harga barang-barang di tengah banyaknya orang yang diberhentikan dari pekerjaan mereka.
2. Kebijakan Ekonomi yang Buruk
Teori lainnya menyebut kebijakan ekonomi yang buruk dapat menimbulkan stagflasi. Regulasi pasar, barang dan tenaga kerja yang keras dalam lingkungan inflasi disebut-sebut sebagai kemungkinan penyebab stagflasi.
Beberapa ekonom memberikan contoh yaitu kebijakan ekonomi semasa pemerintahan Presiden AS Richard Nixon, yang diyakini menjadi penyebab resesi pada tahun 1970. Nixon mengenakan tarif impor serta membekukan upah dan harga selama 90 hari dalam upaya untuk mencegah kenaikan harga. Begitu kontrol harga dilonggarkan, kenaikan harga yang cepat menyebabkan kekacauan ekonomi.
3. Hilangnya Standar Emas
Standar emas atau gold standard adalah sistem moneter di mana mata uang suatu negara memiliki nilai yang terkait langsung dengan emas. Artinya, satu dolar atau mata uang lainnya dapat ditebus dengan jumlah emas yang sudah ditentukan.
Baca juga: Prediksi Pasar Saham di Kuartal Keempat, Inflasi Global Masih Perlu Diwaspadai Investor
Teori lain menunjukkan penghapusan sistem moneter ini berkontribusi menyebabkan stagflasi. Nixon menghapus sisa-sisa dari sistem moneter standar emas, yang banyak digunakan di awal abad ke-20, menjatuhkan sistem Bretton Woods yang telah mengendalikan nilai tukar mata uang.
Keputusan ini menghapus dukungan komoditas untuk mata uang dan menempatkan dolar AS serta sebagian besar mata uang dunia lainnya atas dasar fiat, mengakhiri sebagian besar kendala praktis pada ekspansi moneter dan devaluasi mata uang.
4. Gangguan Rantai Pasok
Ini adalah kejadian yang tidak terduga, seperti gangguan pasokan minyak atau kekurangan suku cadang penting. Gangguan ini terjadi selama pandemi Covid-19 dengan terganggunya pengiriman semikonduktor yang memperlambat produksi dari mulai smartphone, laptop hingga mobil.
Dampak Stagflasi
Munculnya stagflasi jelas akan menimbulkan berbagai dampak seperti penurunan daya beli masyarakat. Berikut ini berbagai dampak yang disebabkan oleh terjadinya stagflasi: