Transformasi Digital 4.0 di Koperasi Ini Fokus Sejahterakan Anggota
Transformasi digital diperlukan untuk meraih akses pasar lebih luas sekaligus untuk merespon adopsi digital lebih cepat karena pandemi.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah mendorong berbagai sektor industri, UMKM hingga koperasi untuk beralih ke digital guna mempermudah dan memperluas akses pasar.
Transformasi digital diperlukan untuk meraih akses pasar lebih luas sekaligus untuk merespon perubahan ekonomi akibat pandemi Covid-19 yang mendorong adopsi digital lebih cepat.
Salah satunya seperti dilakukan Koperasi Maju Makmur Sejahtera Indonesia (MMSI). Koperasi ini telah melakukan transformasi menjadi koperasi digital 4.0 dengan mengadopsi model bisnis yang berbasis teknologi dan efisiensi.
Ketua Koperasi MMSI Raditya Ricky, menjelaskan perbedaan bisnis 4.0 dan bisnis tradisional.
"Dulu bila hendak membuka sebuah usaha seperti toko atau rumah makan, pasti keluar biaya di depan untuk tempat, peralatan, karyawan dan lainnya. Omset belum ada, sudah tekor duluan," ujarnya.
"Kalau sekarang, cukup modal gadget dan internet, sudah bisa punya bisnis sendiriTidak perlu sewa tempat, sudah ada market place. Gudang digantikan sistem dropshipping. Pantau stok barang, kasir, jurnal keuangan dan lainnya bisa menggunakan aplikasi. Efisien, profitable dan minim resiko," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (5/10/2022).
Model bisnis seperti inilah yang diadopsi Koperasi MMSI dan unit usahanya agar dapat dimanfaatkan oleh seluruh anggota Koperasi MMSI untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
Baca juga: Menkeu: Transformasi Digital Jadi Kunci Ketahanan Ekonomi
Ricky berpendapat, koperasi dibentuk demi kesejahteraan anggota, berbeda dengan bank yang lebih mengutamakan keuntungan korporat dibandingkan keuntungan nasabahnya.
"Itu sebabnya kami bertransformasi menjadi koperasi digital. Dengan pengalaman lebih dari 11 tahun, kami bertanggung jawab kepada ribuan anggota kami agar kehidupan mereka lebih sejahtera di masa sulit seperti ini," ungkap Ricky.
Koperasi MMSI berfokus pada bisnis berbasis teknologi, seperti pengadaan dan distribusi gadget, serta jasa pembuatan software dan aplikasi berbasi Internet of Things (IoT) yang sangat dibutuhkan saat ini.
Baca juga: Transformasi Digital di Indonesia Butuhkan Banyak Talenta
"Omset perdagangan gadget kami naik lebih dari 35 persen di tahun 2021. Kita juga ada kerjasama dengan beberapa perusahaan besar untuk jasa pembuatan aplikasi serta software maintenance," imbuhnya.
Sedangkan untuk sektor Simpan Pinjam yang telah menjadi nyawa dan tradisi sebuah koperasi, Koperasi MMSI mempunyai terobosan yang baru dan spektakuler.
Nantinya anggota yang meminjam akan mendapat kemudahan saat pengembalian, bahkan bisa mendapatkan bagi hasil yang menguntungkan.
Sementara untuk simpanan, Koperasi MMSI juga mempunyai beragam produk yang menarik, diantaranya Simpanan Berjangka Emas dan Simpanan Berjangka Berhadiah Langsung.
Baca juga: Transformasi Digital, Solusi UMKM Untuk Kembangkan Bisnis Menjadi Lebih Besar
"Simpanan Berjangka Emas jadi favorit anggota kami. Bayangkan, dalam waktu yang singkat hanya 5 minggu saja, anggota langsung mendapatkan hadiah emas batangan," jelas anggota Pengawas Koperasi MMSI Sandy Kwando.
"Dalam pertemuan dengan Menteri Koperasi dan UKM (Kemenkop) Teten Masduki beberapa saat yang lalu, beliau berharap Koperasi MMSI dapat membantu memulihkan sektor bisnis dan perdagangan di Indonesia dengan produk-produk yang inovatif dan solutif serta bersiap menyambut program Making Indonesia 4.0 di tahun 2030 nanti," ungkap Sandy.