Ancaman Resesi Global Mengintai, Erick Thohir 'PeDe' Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Atas 5 persen
Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini masih berada di angka 5 persen. Padahal, negara-negara lain tengah mengalami kontraksi.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Muhammad Zulfikar
![Ancaman Resesi Global Mengintai, Erick Thohir 'PeDe' Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Atas 5 persen](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/erick-thohir-di-pln.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir percaya diri 'pede' kinerja perekonomian nasional tetap positif dan mampu bertahan dari gempuran dampak negatif ketidakpastian global.
Buktinya, pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini masih berada di angka 5 persen. Padahal, negara-negara lain tengah mengalami kontraksi.
Diketahui, dunia kini terancam menghadapi resesi, yang disebabkan adanya permasalahan perang Rusia-Ukraina.
Baca juga: Agar Tak Tergerus E-Commerce, Erick Thohir Dorong Pusat Perbelanjaan Lakukan Inovasi
Memanasnya kondisi geopolitik di Eropa membuat rantai pasok komoditas pangan dan energi terganggu, yang kemudian menyebabkan inflasi.
"Ada banyak pertanyaan ketika terjadi geopolitik hari ini. Apakah pertumbuhan ini akan selesai? Kita harus optimis, sustain," ucap Erick dalam acara seminar Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia di Jakarta, Kamis (13/10/2022).
Ia melanjutkan, untuk menjaga optimisme tersebut, Pemerintah juga terus berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui berbagai strategi dan kebijakan.
Sementara BUMN menjadi salah satu penggerak utama mendorong program yang menstimulasi pertumbuhan ekonomi dari berbagai sektor.
Yakni mendukung pembangunan infrastruktur, digital, bahkan menjadikan aset yang ada di BUMN untuk dapat dikerjasamakan dengan private sektor untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
Dengan demikian, Erick pun meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terus berada di angka 5 persen hingga tahun 2045.
Baca juga: Erick Thohir Berkomitmen Hadirkan Anak Muda dan Perempuan di Jajaran Formasi Direksi BUMN
"Negara hadir dalam hal sosial ekonomi. Pertumbuhan bisa tumbuh di semester akhir tahun 2022 menjadi 5,44 persen," papar Erick.
"Kita bisa lihat Covid-19 yang (berhasil) turun dan juga masyarak yang mulai tumbuh kembali, bahkan kita kita tetap memprediksi tetap terus tumbuh 5 persen hingga 2045," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.