Tetap Berkibar di Saat Resesi, Ini 5 Negara ASEAN Ini Diramal Tumbuh Selama 2023
Meski dunia tengah dilanda krisis, namun IMF mencatat ekonomi di Asia Tenggara masih akan tumbuh di atas 4 persen pada 2023.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
"Perekonomian telah mampu pulih dengan cepat dan secara fundamental tetap sehat tetapi dunia telah menghadapi pukulan 1-2.” ujar Cheng Hoon Lim, asisten direktur IMF dikutip Reuters.
Pemulihan ekonomi Filipina mulai terjadi usia pemerintah melakukan pelonggaran mobilitas setelah kasus Covid-19 mengalami tren penurunan. Kebijakan ini yang membuat investasi dan konsumsi domestik menguat selama beberapa bulan terakhir.
3. Kamboja
ADB mempertahankan perkiraan pertumbuhan ekonominya untuk Kamboja pada 2023 sebesar 6,2 persen melesat dari proyeksi di tahun 2022 dimana ADB mematok pertumbuhan ekonomi Kamboja sebesar 5,3 persen.
Penguatan ekonomi ini terjadi lantaran adanya pertumbuhan pada kinerja manufaktur khususnya pada produksi pakaian jadi hingga alas kaki. Tercatat selama tahun ini produksi industri di Kamboja tumbuh 9,1 persen.
Baca juga: Diambang Resesi, Ekonomi Inggris Turun 0,3 Persen Pada Agustus 2022
Namun di tahun depan ADB memprediksi bahwa kinerja manufaktur Kamboja akan melemah karena terpengaruh perlambatan ekonomi di Amerika Serikat, akibat adanya peningkatan laju inflasi.
4. Indonesia
Perekonomian Indonesia diperkirakan tumbuh sebesar 5 persen pada tahun 2023, turun dari proyeksi sebelumnya sebesar 5,2 persen. Mengutip dari laporan yang dirilis IMF penurunan prospek ekonomi Indonesia terjadi karena tiga faktor, pertama, karena inflasi yang krisis biaya hidup. Kedua, memanasnya invasi Rusia ke Ukraina yang membuat harga energi melonjak, dan terakhir karena terpengaruh perlambatan ekonomi di Cina.
Meski pertumbuhan ekonomi Indonesia menurun, namun ADB memperkirakan pemulihan ekonomi Indonesia masih berada di jalur aman. Bahkan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun depan masih lebih baik dibandingkan sejumlah negara ASEAN lainnya.
5. Malaysia
Negara terakhir yang diprediksi lolos dari ancaman resesi yakni Malaysia, walaupun pertumbuhan ekonomi negara Jiran ini di 2023 turun menjadi 4,7 persen dari i 5,4 persen. Namun jika dilihat dari sisi regional, pertumbuhan ini jauh lebih baik apabila dibandingkan dengan Singapura yang hanya tumbuh 3 persen dan Brunei Darussalam 3,6 persen.
Baca juga: Dua Negara Maju Ini Diprediksi Jatuh ke Lubang Resesi pada 2023
Mengutip dari portal berita lokal Free Malaysia Today, penurunan terjadi karena terpengaruh oleh beberapa faktor diantaranya krisis biaya hidup, pengetatan kondisi keuangan di sebagian besar wilayah, memanasnya invasi Rusia ke Ukraina, serta pandemi Covid-19 yang berkepanjangan. Permasalahan tersebut yang kemudian membebani ekonomi Malaysia.
Walau prospek ekonomi di tahun depan menyusut namun menurut perkiraan terbaru IMF, proyeksi pertumbuhan PDB Bank Negara Malaysia (BNM) di tahun ini telah tumbuh dari 5,3 persen menjadi 6,3 persen.
Menteri keuangan Malaysia Tengku Zafrul Aziz juga memperkirakan bahwa negaranya kemungkinan akan mencatat pertumbuhan yang lebih kuat pada kuartal ketiga, meskipun ekonomi global melemah.