Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Tetap Berkibar di Saat Resesi, Ini 5 Negara ASEAN Ini Diramal Tumbuh Selama 2023

Meski dunia tengah dilanda krisis, namun IMF mencatat ekonomi di Asia Tenggara masih akan tumbuh di atas 4 persen pada 2023.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Tetap Berkibar di Saat Resesi, Ini 5 Negara ASEAN Ini Diramal Tumbuh Selama 2023
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Gedung-gedung bertingkat menjulang tinggi sebagai pusat roda perekonomian Indonesia terlihat di kawasan Jakarta Pusat, Minggu (9/10/2022). Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati memberikan sinyal resesi ekonomi global pada 2023. Ekonomi dunia akan masuk jurang resesi seiring dengan tren kenaikan suku bunga acuan yang dilakukan sebagian besar bank sentral di dunia secara bersamaan. WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, MANILA – Ditengah krisis biaya hidup yang melanda pasar global, Asian Development Bank (ADB) memproyeksikan lima negara berkembang di Asia Tenggara akan mengalami pemulihan ekonomi di 2023 meskipun ada risiko perlambatan.

Melonjaknya harga energi dan pangan di sejumlah wilayah akibat memanasnya invasi Rusia dan Ukraina, membuat ekonomi global terkoreksi hingga Dana Moneter Internasional (IMF) kembali memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada tahun depan dari 2,9 persen menjadi 2,7 pada tahun depan.

Meski dunia tengah dilanda krisis, namun IMF mencatat ekonomi di Asia Tenggara masih akan tumbuh di atas 4 persen pada 2023.

Baca juga: Hadapi Ancaman Resesi, Luhut Imbau Masyarakat Tanam Cabai dan Sayur di Rumah

Kondisi ini berbanding terbalik dengan kondisi ekonomi Eropa dan Amerika yang di justru diproyeksikan amblas dengan penurunan masing – masing sebesar 0,6 persen dan 1 persen.

Adanya pertumbuhan ini tak lepas dari peran sejumlah negara negara di kawasan Asia Tenggara yang selama beberapa bulan terakhir terus membukukan kenaikan ekonomi secara positif di tengah ancaman krisis.

Alasan tersebut yang membuat IMF yakin negara - negara Asean ini kebal melawan ancaman resesi. Berikut sejumlah negara Asia Tenggara yang kebal akan ancaman resesi selama 2023 yang dirangkum IMF dalam World Economic Outlook (WEO), diantaranya.

Berita Rekomendasi

1. Vietnam

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi Vietnam tahun depan akan tumbuh sebesar 6,7 persen. Prediksi tersebut dirilis ADB, setelah produk domestik bruto (PDB) Vietnam tumbuh 13,67 persen secara rill selama kuartal III-2022 .

Dilansir Nikkei Asia, pemulihan ekonomi Vietnam didorong oleh lonjakan ekspor menuju Amerika Serikat (AS). Tak hanya itu adanya pelonggaran kebijakan moneter yang dilakukan bank sentral Vietnam (SBV) juga sukses membuat laju konsumsi masyarakat Vietnam meningkat, hingga pertumbuhan ekonomi negara macan Asia ini tumbuh lebih dari 10 persen.

Meski sejumlah sektor tengah mengalami penguatan permintaan namun menurut laporan ADB industri manufaktur Vietnam akan sedikit mengalami perlambatan di tahun depan karena terpengaruh oleh pelemahan permintaan global.

2. Filipina


Filipina diperkirakan akan mencatat pertumbuhan 6,5 persen selama 2023, meski prediksi tersebut meleset dari perkiraan IMF yang sebelumnya memproyeksikan pertumbuhan Filipina sebesar 6,7 persen.

Baca juga: Tak Selalu Merugi, 4 Bisnis Ini Diprediksi Tetap Bertahan di Masa Resesi Ekonomi

Namun angka tersebut sejalan dengan target pertumbuhan pemerintah Filipina yang mematok sebesar 6,5 persen hingga 7,5 persen.

"Perekonomian telah mampu pulih dengan cepat dan secara fundamental tetap sehat tetapi dunia telah menghadapi pukulan 1-2.” ujar Cheng Hoon Lim, asisten direktur IMF dikutip Reuters.

Pemulihan ekonomi Filipina mulai terjadi usia pemerintah melakukan pelonggaran mobilitas setelah kasus Covid-19 mengalami tren penurunan. Kebijakan ini yang membuat investasi dan konsumsi domestik menguat selama beberapa bulan terakhir.

3. Kamboja

ADB mempertahankan perkiraan pertumbuhan ekonominya untuk Kamboja pada 2023 sebesar 6,2 persen melesat dari proyeksi di tahun 2022 dimana ADB mematok pertumbuhan ekonomi Kamboja sebesar 5,3 persen.

Penguatan ekonomi ini terjadi lantaran adanya pertumbuhan pada kinerja manufaktur khususnya pada produksi pakaian jadi hingga alas kaki. Tercatat selama tahun ini produksi industri di Kamboja tumbuh 9,1 persen.

Baca juga: Diambang Resesi, Ekonomi Inggris Turun 0,3 Persen Pada Agustus 2022

Namun di tahun depan ADB memprediksi bahwa kinerja manufaktur Kamboja akan melemah karena terpengaruh perlambatan ekonomi di Amerika Serikat, akibat adanya peningkatan laju inflasi.

4. Indonesia

Perekonomian Indonesia diperkirakan tumbuh sebesar 5 persen pada tahun 2023, turun dari proyeksi sebelumnya sebesar 5,2 persen. Mengutip dari laporan yang dirilis IMF penurunan prospek ekonomi Indonesia terjadi karena tiga faktor, pertama, karena inflasi yang krisis biaya hidup. Kedua, memanasnya invasi Rusia ke Ukraina yang membuat harga energi melonjak, dan terakhir karena terpengaruh perlambatan ekonomi di Cina.

Meski pertumbuhan ekonomi Indonesia menurun, namun ADB memperkirakan pemulihan ekonomi Indonesia masih berada di jalur aman. Bahkan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun depan masih lebih baik dibandingkan sejumlah negara ASEAN lainnya.

5. Malaysia

Negara terakhir yang diprediksi lolos dari ancaman resesi yakni Malaysia, walaupun pertumbuhan ekonomi negara Jiran ini di 2023 turun menjadi 4,7 persen dari i 5,4 persen. Namun jika dilihat dari sisi regional, pertumbuhan ini jauh lebih baik apabila dibandingkan dengan Singapura yang hanya tumbuh 3 persen dan Brunei Darussalam 3,6 persen.

Baca juga: Dua Negara Maju Ini Diprediksi Jatuh ke Lubang Resesi pada 2023

Mengutip dari portal berita lokal Free Malaysia Today, penurunan terjadi karena terpengaruh oleh beberapa faktor diantaranya krisis biaya hidup, pengetatan kondisi keuangan di sebagian besar wilayah, memanasnya invasi Rusia ke Ukraina, serta pandemi Covid-19 yang berkepanjangan. Permasalahan tersebut yang kemudian membebani ekonomi Malaysia.

Walau prospek ekonomi di tahun depan menyusut namun menurut perkiraan terbaru IMF, proyeksi pertumbuhan PDB Bank Negara Malaysia (BNM) di tahun ini telah tumbuh dari 5,3 persen menjadi 6,3 persen.

Menteri keuangan Malaysia Tengku Zafrul Aziz juga memperkirakan bahwa negaranya kemungkinan akan mencatat pertumbuhan yang lebih kuat pada kuartal ketiga, meskipun ekonomi global melemah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas