Ekonomi Melambat, Defisit Anggaran China Nyaris 1 Triliun Dolar AS
Defisit fiskal China mencapai rekor tertinggi dalam sembilan bulan pertama tahun ini, karena wabah Covid-19 dan kemerosotan pasar perumahan.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
![Ekonomi Melambat, Defisit Anggaran China Nyaris 1 Triliun Dolar AS](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/beijing-airport.jpg)
Hal ini mendorong beberapa pemerintah daerah menjual tanah kepada badan usaha milik negara (BUMN) untuk menghasilkan pendapatan.
Praktik penjualan tanah ke BUMN mendorong Kementerian Keuangan China mengeluarkan pernyataan yang melarang pemerintah daerah membeli tanah dengan uang pinjaman atau "menggelembungkan" pendapatan penjualan tanah mereka melalui pembelian oleh BUMN.
Total pengeluaran pemerintah dalam sembilan bulan pertama adalah 2,71 triliun yuan. Ini termasuk 19 triliun yuan dalam pengeluaran publik umum, yang meliputi pendidikan, perawatan kesehatan, pertahanan dan penelitian ilmiah.
Baca juga: Protes Anti Xi Jinping Menyebar di China setelah Amankan Masa Jabatan Tiga Periode
China perlu meningkatkan defisit resminya, yang mencakup anggaran masyarakat umum, menjadi lebih dari 3 persen dari PDB tahun depan, kata ekonom di Yuekai Securities Co., Luo Zhiheng memperkirakan baru-baru ini.
Beijing menetapkan target defisit tahun ini sekitar 2,8 persen dari PDB, tetapi peningkatan defisit akan diperlukan untuk mengatasi tekanan fiskal yang diperkirakan akan meningkat sebagian karena kesengsaraan real estat, tulis Zhiheng.
Beberapa sorotan dalam data yang dirilis Kementerian Keuangan China:
1. Penghasilan dari pajak akta, yang dibayarkan saat properti dibeli atau dijual, turun 27,1 persen secara tahunan di Januari-September
2. Pendapatan pajak dari pembelian kendaraan turun 30,9 persen pada periode tersebut, karena kebijakan untuk mengurangi separuh retribusi yang dibayarkan pada beberapa mobil penumpang baru terus berdampak
3. Pendapatan dari pajak atas penghasilan badan dan individu masing-masing naik 2,1 persen dan 9,1 persen
4. Pengeluaran transfer hak penggunaan tanah milik negara, yang sebagian diinvestasikan dalam infrastruktur, turun 15,2 persen menjadi 4,4 triliun yuan