Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

HIPMI Jakarta Selatan Kembangkan Model Bisnis Berkelanjutan untuk Antisipasi Resesi

Muhammad Assad menjelaskan pelaku bisnis di Jakarta Selatan sedikit banyak juga akan merasakan dampak resesi tersebut

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in HIPMI Jakarta Selatan Kembangkan Model Bisnis Berkelanjutan untuk Antisipasi Resesi
ist
Ketua Umum HIPMI Jakarta Selatan, Muhammad Assad. Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jakarta Selatan menyatakan siap mengantisipasi dengan mengembangkan model bisnis berkelanjutan. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Merespon sinyal dari Pemerintah tentang kemungkinan terjadinya resesi dan ketidakpastian perekonomian dunia tahun depan, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jakarta Selatan menyatakan siap mengantisipasi dengan mengembangkan model bisnis berkelanjutan.

“Kami sedang menyusun strategi dan langkah-langkah apa yang bisa diambil oleh pengusaha jika resesi global benar-benar terjadi. Terutama bagi bisnis di Jakarta Selatan,” ujar Ketua Umum HIPMI Jakarta Selatan, Muhammad Assad, pada acara Rakercab dan Business Forum HIPMI Jaksel di Jakarta, Senin (24/10/2022).

Muhammad Assad menjelaskan, pelaku bisnis di Jakarta Selatan sedikit banyak juga akan merasakan dampak resesi tersebut, karena banyak produk dari anggota HIPMI Jakarta Selatan yang selama ini telah merambah pasar global, terutama yang bergerak di sektor manufaktur, jasa, hiburan, keuangan dan distributor.

Baca juga: Menko Luhut: Hadapi Ancaman Resesi Harus Kompak

Namun, pada sektor-sektor bisnis primer dan komoditi kemungkinan masih akan bertahan, bahkan mungkin malah semakin kuat.

Walikota Jakarta Selatan Munjirin mengingatkan, sepanjang sejarah krisis ekonomi yang terjadi, Indonesia senantiasa mampu bangkit dari krisis.

“Di tengah berbagai tantangan global tersebut, kita harus memandang perekonomian 2022 dengan optimis. Pemerintah memproyeksikan tahun 2022 ini tumbuh di atas 5,2 persen," ungkap Munjirin.

Berita Rekomendasi

"Pencapaian target pertumbuhan ini, tergantung sejumlah faktor, yaitu pengendalian pandemik, respon kebijakan ekonomi yang tepat, dan penciptaan lapangan kerja. Untuk ini diperlukan peran dan dukungan dari stakeholders termasuk dari HIPMI,” ungkap Munjirin.

Ia juga menyambut baik Rakercab dan Busines Forum ini dapat melahirkan berbagai gagasan untuk penggerak ekonomi masa kini dan masa depan dan berkontribusi mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Untuk mendiskusikan tantangan tersebut, HIPMI Jakarta Selatan menggelar Rakercab dan Forum Bisnis bertajuk ‘Build a Business That Lasts.’

Baca juga: Dibayangi Resesi Global, Sektor Properti Diprediksi Tetap Prospektif

Forum ini membahas pengalaman best practices dalam mengembangkan bisnis yang dapat bertahan dari masa ke masa (sustainable business) dan akan diselenggarakan di Tribrata Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Senin, 24 Oktober 2022.

Forum ini akan nenghadirkan keynote speaker Deputi IV Kemenko Perekonomian Mohammad Rudy Salahuddin dan tiga pengusaha muda sukses yaitu Grace Tahir, Direktur Mayapada Hospital, Nilamsari founder Baba Rafi dan Donny Pramono, founder Sour Sally.

"Forum ini sekaligus sebagai bagian dari kegiatan Rapat Kerja HIPMI Cabang Jakarta Selatan yang mengambil tema “Build A Business That Lasts,” ungkap Rizka Miranti Ketua Pelaksana Rakercab HIPMI Jaksel.

Muhammad Assad menambahkan, melalui Rakercab ini, dirinya sebagai ketua umum dan seluruh pengurus HIPMI Jakarta Selatan berkomitmen terus menciptakan program-program yang bisa membantu usaha yang digeluti anggota HIPMI Jakarta Selatan bisa bertahan dan berkembang.

"Kita semua dalam dua tahun terakhir ini sudah berjuang bersama dalam menghadapi pandemi Covid 19, yang telah menghantam semua lini dan menjadi pembelajaran yang sangat berharga bagi kita semua, khususnya para pengusaha, dalam bagaimana kita bisa bertahan dan berjuang bersama untuk tetap menjalani roda-roda bisnis perusahaan dan perekonomian,” ujar Muhammad Assad.

“Apapun tantangannya, kami para pengusaha muda khususnya HIPMI Jaksel selalu siap berkontribusi dalam memperkuat ekonomi nasional dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045,” lanjut Assad.

Baca juga: Pemerintah Optimis RI Akan Jadi Negara Maju pada 2045 Meski Ada Resesi, Ini Langkah yang Ditempuhnya

Sebelumnya, Kementerian Keuangan memperkirakan ekonomi nasional akan mengalami inflasi 6,8 persen pada 2022 ini, akibat dari kebijakan kenaikan bahan bakar minyak.

Angka tersebut naik dari target semula inflasi sebesar 4,5-4,8. Pada tahun depan situasinya diperkirkan akan lebih sulit sebagai akibat dari gejolak perekonomian global, seperti disuarakan berbagai lembaga ekonomi dunia.

“Ini merupakan tantangan dan ajang pembuktian bagi kita semua para pengusaha muda, untuk mengimplementasikan slogan yang selama ini telah kita gaungkan bersama: Pengusaha Pejuang, Pejuang Pengusaha,” tambah Sona Maesana Ketum HIPMI JAYA.

Saat ini HIPMI Jakarta Selatan memiliki 250 anggota dan pengurus. Menurut Muhammad Assad, ada lima strategi yang bisa dijalankan para pengusaha dalam menerapkan strategi bisnis berkelanjutan untuk menghadapi tantangan resesi tahun depan.

Pertama, membuat roadmap dan rencana kerja menghadapi resesi, kedua kembangkan struktur jabatan dalam perusahaan, ketiga menfaatkan kemajuan teknologi untuk menjalankan bisnis, keempat identifikasi peluang mendapatkan keuntungan cepat, kelima komunikasikan kesuksesan bisnis.

“Ekonomi nasional kita bisa kembali ditingkatkan pasca pandemi ini jika banyak bermunculan entrepreneur muda yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan," ujarnya.

Untuk itu HIPMI Jakarta Selatan melalui program-programnya, berupaya untuk me-scale-up bisnis para anggotanya, yang diharapkan mampu menciptakan lebih banyak lapangan kerja.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas