Dorong Implementasi Industry 4.0, Honeywell Garap Sektor Farmasi Lewat Solusi Digitalisasi
Industri farmasi menjadi salah satu sektor yang tumbuh sangat pesat selama dua tahun terakhir di masa pandemi Covid karena kebutuhan obat
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Industri farmasi menjadi salah satu sektor yang tumbuh sangat pesat selama dua tahun terakhir di masa pandemi Covid karena kebutuhan obat-obatan dan produk vitamin yang meningkat tajam.
Tren itu membuat bisnis farmasi menjadi semakin berkembang dengan pengelolaan bisnis yang semakin kompleks. Perusahaan teknologi informasi Honeywell masuk menggarap sektor ini melalui solusi digitalisasi untuk mendorong implementasi industri 4.0 di sektor ini di Indonesia.
Solusi digitalisasi yang ditawarkan ini menurut Presiden Direktur Honeywell Indonesia, Roy Kosasih disebut dengan istilah Life Science Honeywell untuk menjawab kebutuhan Pharma 4.0 di Indonesia.
Baca juga: Menteri Perindustrian Agus Gumiwang: Industri Farmasi Telah Karantina Seluruh Obat Sirop
Di acara paparan tentang solusi ini di depan media, Kamis 27 Oktober 2022, Roy menjelaskan, teknologi tersebut bisa disesuaikan dengan kebutuhan industri, serta mendukung seluruh proses bisnis di internal perusahaan dari hulu sampai hilir.
Dia menyebutkan, industri farmasi termasuk salah satu sektor industri yang highly regulated dengan banyaknya peraturan yang sangat ketat yang diberlakukan regulator seperti penerapan Quality Manufacturing System (QMS), Manufacturing Execution System (MES), dan Good Manufacturing Process (GMP).
Roy mengatakan, dengan dukungan teknologi Life Science Honeywell, semua requirements tersebut bisa dipenuhi Honeywell dengan mengintegrasikan data dan mevisualisasikannya.
Kemudian dilakukan analisa dan dibuat prediksi secara presisi, sehingga dapat meningkatkan efisiensi, menjaga kualitas dan keamanan produk, serta mempercepat distribusi produk ke pasar.
“Teknologi Life Science Honeywell ini khusus ditujukan untuk industri farmasi karena semua didesain agar industri bisa selalu memenuhi beragam regulasi dan pembaruannya,” ungkap Roy.
Baca juga: BPOM Akan Pidanakan Dua Industri Farmasi Terkait Obat Sirup yang Mengandung EG dan DEG
Dia menambahkan, urgensi untuk menerapkan Pharma 4.0 dalam industri farmasi, juga disampaikan oleh Profesional yang merupakan Quality Assurance Manager di salah satu perusahaan farmasi di Indonesia.
Disebutkan, sudah masanya industri farmasi Indonesia menggunakan teknologi Pharma 4.0 agar kita bisa meningkatkan produktifitas dan memenuhi tantangan regulasi
industri farmasi.
Selain berguna untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi produksi, penerapan teknologi dan digitalisasi dalam rantai produksi juga berimplikasi pada kemampuan dan kecepatan dalam pengambilan keputusan yang bersifat strategis.
Baca juga: Pakar UGM Yakin Industri Farmasi Tak Mungkin Tambahkan EG dan DEG, Kemungkinan Terjadi Cemaran
Selanjutnya, produk yang dihasilkan sesuai dengan regulasi industri farmasi salah satunya terkait Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Di sisi lain, Pharma 4.0 juga akan membuka peluang bagi pelaku industri untuk memenuhi kebutuhan farmasi dalam dan luar negeri.
Roy menambahkan, teknologi Life Science Honeywell dapat diaplikasikan secara bertahap hingga transformasi digital industri bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing perusahaan.