200 Ribu Pekerja Dikerahkan Bangun IKN Nusantara, Tinggal di 22 Tower Rusun
Akan dikerahkan 15 ribu pekerja pada tahap awal pembangunan IKN Nusantara di periode tahun 2022-2024.
Penulis: Yulis
Editor: Choirul Arifin
Selain tempat tinggal, di kawasan hunian pekerja juga akan dilengkapi klinik, hall untuk makan bersama dan juga mini market.
Setelah kedatangan Presiden Joko Widodo meninjau progres pembangunan IKN Nusantara, Tribunnews dan Tribun Kaltim kembali berkesempatan untuk melihat perkembangan terbaru dari proyek Ibu Kota Negara yang baru.
Pantauan terakhir, Sabtu (5/11/2022), pekerjaan bangunan tower setinggi 4 tingkat yang direncanakan akan dihuni oleh pekerja tahap pertama yang berjumlah 16 ribu orang itu, sudah mencapai 50 persen.
Diketahui, mengantisipasi risiko kekumuhan baru di IKN Nusantara nantinya, menjadi satu alasan utama pembangunan hunian pekerja senilai kisaran Rp 567 milyar itu.
Pembangunannya dilaksanakan secara cepat, maksimal selama 4 bulan dengan metode modular dan menggunakan bahan baja ringan.
Ari Setyarso Nugroho menjelaskan, dari 22 tower tersebut dibagi menjadi hunian bagi tenaga kerja ahli dan tower tenaga kerja terampil.
Baca juga: Indra Karya Garap Infrastruktur Dasar Kawasan Inti Pusat Pemerintahan di IKN Nusantara
Untuk tenaga kerja ahli, bangunan towernya berdaya tampung 288 orang. Sementara untuk tenaga kerja terampil, dibagi lagi tipe A dan tipe B.
"Untuk tipe A, bisa dihuni hingga 6.912 orang. Kemudian tipe B kapasitasnya 9.408 orang. Masing-masing kamar seluas 5x5 meter," ungkap Ari.
200 Ribu Pekerja
Menurut Ari Nugroho, jumlah total tenaga kerja konstruktif tahap pertama ini mencapai 16.608 orang dan nantinya berlipat hingga mencapai 200 ribu orang.
Sehingga untuk 22 tower tersebut akan menjadi model percontohan atau prototype hunian bagi pekerja maupun tenaga pendukung oleh pelaku pembangunan.
Adapun dari bangunan hunian ini bersifat non permanen. Dijelaskan Ari, bangunan tersebut karakternya dapat dibongkar pasang.
Sehingga, jika pembangunan IKN Nusantara nantinya sudah rampung, maka sisa material bisa dimanfaatkan kembali dan tidak meninggalkan banyak limbah.
Ari menambahkan, pembangunan hunian ini merupakan wujud daripada memanusiakan pekerja agar dapat bekerja secara fokus.