200 Ribu Pekerja Dikerahkan Bangun IKN Nusantara, Tinggal di 22 Tower Rusun
Akan dikerahkan 15 ribu pekerja pada tahap awal pembangunan IKN Nusantara di periode tahun 2022-2024.
Penulis: Yulis
Editor: Choirul Arifin
Diharapkan cara memperlakukan pekerja ini menjadi contoh bagi badan usaha lain.
Baca juga: Wapres Maruf Amin Ajak Dubai Holding Investasi Infrastrukur Pembangunan IKN
"Kita tempatkan pekerja di fasilitas yang memenuhi. Ini juga dilengkapi dengan fasilitas umum, seperti kesehatan, toko, dan lain sebagainya," jelas Ari.
Bersumber dari Ditjen Perumahan Kementerian PUPR, sedikitnya ada 8 fasilitas dalam konsep pembangunan hunian pekerja konstruksi IKN Nusantara. Berikut diantaranya:
- Fasilitas akomodasi;
- Fasilitas kesehatan;
- Utilitas dasar (listrik, air, sanitasi, dll);
- Fasilitas perbelanjaan;
- Fasilitas peribadatan;
- Fasilitas transportasi; dan
- Fasilitas pendukung.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Iwan Suprijanto menjelaskan, tahap awal pembangunan jenis hunian didasarkan pada kebutuhan yang paling mendesak saat ini.
Yakni hunian pekerja konstruksi yang mana nantinya para pekerja tersebut akan mengerjakan proyek pembangunan IKN secara umum.
"Tahap awal yang harus disiapkan adalah hunian pekerja konstruksi. Artinya, kita menyiapkan fasilitas akomodasi atau barak pekerja yang lebih sehat dan lebih baik untuk para pekerja konstruksi yang akan memulai pekerjaan di tahap pertama untuk IKN ini," papar Iwan.
Adapun, konsep hunian pekerja konstruksi yang digunakan adalah tipe barak yang mana di dalam 1 pintunya akan menampung beberapa pekerja.
"Konstruksi bangunannya juga menggunakan teknologi yang cepat bangun atau knock down (bongkar pasang)," ujarnya.
Walaupun hanya berupa bangunan semi permanen, lanjutnya, tetapi memiliki ketahanan yang cukup panjang.
Huniannya dipusatkan di satu tempat. Kemudian para penyedia jasa, sambung Iwan, yang akan bekerja nanti akan menyewa tower atau unit-unit sesuai kebutuhan.
Dia berharap agar pembangunan hunian pekerja konstruksi bisa segera dirampungkan. Sehingga mobilisasi awal pekerja dapat segera difasilitasi.
"Semoga bisa jadi rekor MURI juga menjadi pembangunan tercepat," tandasnya. (Tribunnews/Yulis/TribunKaltim/ Mohammad Zein Rahmatullah)