Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Ekonomi Berkontraksi 0,2 Persen, Inggris Berada Diambang Resesi

Kontraksi mulai menerpa ekonomi Inggris setelah negara ini dilanda krisis biaya hidup di tengah melonjaknya harga pangan sebesar 14,7 persen

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Ekonomi Berkontraksi 0,2 Persen, Inggris Berada Diambang Resesi
dok. NIESR
Ekonomi Inggris mengalami kontraksi sebesar 0,2 persen pada kuartal ketiga tahun 2022, susut dari proyeksi awal yang saat itu dipatok 0,5 persen. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com  Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, LONDON – Ekonomi Inggris mengalami kontraksi sebesar 0,2 persen pada kuartal ketiga tahun 2022, susut dari proyeksi awal yang saat itu dipatok 0,5 persen.

Penurunan tajam ini lantas memberikan sinyal akan terjadinya resesi panjang pada perekonomian Inggris.

Kontraksi mulai menerpa ekonomi Inggris setelah negara ini dilanda krisis biaya hidup di tengah melonjaknya harga pangan sebesar 14,7 persen dan biaya energi yang melesat 80 persen, sebagai akibat dari memanasnya invasi Rusia Ukraina.

Baca juga: Pengusaha Hotel Tak Gentar Hadapi Ancaman Resesi Global

Kenaikan ini lantas mengantarkan peningkatan pada laju inflasi Inggris hingga melonjak mendekati puncak tertinggi selama 40 tahun terakhir.

Tak hanya itu imbas dari lonjakan biaya hidup selama kuartal ketiga 2022, sektor produksi di Inggris juga ikut terdampak hingga merosot 1,5 persen dan menyeret penurunan lebih lanjut pada produk domestik bruto (PDB) triwulan sebesar 0,6 persen.

“Dalam hal output, ada perlambatan pada kuartal untuk industri jasa, produksi dan konstruksi karena terpengaruh penurunan layanan yang dihadapi konsumen,” jelas Office for Statistik Nasional, Jumat (11/11/2022).

BERITA TERKAIT

Sebelum pemerintah dan Bank sentral Inggris memproyeksikan ekonominya jatuh ke jurang resesi, Dana Moneter Internasional (IMF) pada bulan lalu telah memperkirakan bahwa ekonomi Inggris hanya akan tumbuh 3,6 persen di tahun ini.

Baca juga: Citi Indonesia: RI Masih Kuat Hadapi Ancaman Resesi Ekonomi Global 2023

Diperkirakan penurunan ekonomi akan terus melanda Inggris, mengingat saat ini pasar global juga tengah menunjukan kontraksi. Apabila nantinya ekonomi Inggris terus mencatatkan penurunan hingga akhir tahun, maka angka pengangguran diperkirakan melonjak mencapai 6,5 persen dalam dua tahun ke depan.

“Kami memperkirakan harga akan tetap tinggi untuk beberapa waktu, menambahkan lebih banyak tekanan pada permintaan. Jika anggaran minggu depan terbukti memang sulit Bank of England harus mulai merenungkan dampak guncangan permintaan terhadap ekonomi,” kata George Lagarias, kepala ekonom di Mazars dikutip dari CNBC International.

Sejumlah cara kini mulai dilakukan Menteri Keuangan Inggris Jeremy Hunt untuk mencegah penurunan ekonomi lebih lanjut, salah satunya dengan mengumumkan agenda kebijakan fiskal baru yang mencakup kenaikan pajak yang substansial dan pemotongan pengeluaran. 

Baca juga: Bursa Saham Asia-Pasifik Jatuh Menjelang Pengumuman Data Inflasi AS

Meski keputusan ini sulit untuk dilaksanakan, namun Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak yakin dengan mengambil langkah tersebut  ekonomi di negaranya bisa kembali stabil ke zona hijau.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas