Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Harga Minyak Naik Hampir 1 Persen di Tengah Harapan Permintaan China

Komisi Kesehatan Nasional China menyatakan bahwa pelonggaran pembatasan Covid-19, termasuk mempersingkat waktu karantina

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Harga Minyak Naik Hampir 1 Persen di Tengah Harapan Permintaan China
http://www.btmagazine.nl
Ilustrasi harga minyak dunia 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, SINGAPORE – Harga minyak dunia naik hampir 1 persen pada Senin (14/11), memperpanjang kenaikan dari sesi sebelumnya karena China melonggarkan beberapa protokol Covid-19 yang ketat, memicu harapan pemulihan aktivitas ekonomi dan permintaan di importir minyak mentah utama dunia.

Dilansir dari Channel News Asia, Senin (14/11/2022) minyak mentah berjangka Brent naik 87 sen, atau 0,9 persen, menjadi 96,86 dolar AS per barel, setelah ditutup naik 1,1 persen pada Jumat (11/11).




Sedangkan minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik naik 80 sen atau 0,9 persen menjadi 89,76 dolar AS per barel, setelah ditutup naik 2,9 persen.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Amblas, Tergelincir Kebijakan Hawkish The Fed

Di samping itu, harga komoditas juga terlihat mengalami kenaikan pada Jumat (11/11) setelah Komisi Kesehatan Nasional China menyesuaikan tindakan pencegahan dan pengendalian Covid-nya.

"Poros kebijakan ini akan membantu membatasi kekhawatiran penurunan dari pendekatan restriktif yang berlarut-larut, tetapi itu tidak menghilangkan permintaan langsung yang terpukul dari penguncian saat ini," kata Stephen Innes dari SPI Asset Management.

Komisi Kesehatan Nasional China menyatakan bahwa pelonggaran pembatasan Covid-19, termasuk mempersingkat waktu karantina untuk kontak dekat kasus dan pelancong masuk selama dua hari, serta menghilangkan aturan pada maskapai penerbangan karena membawa penumpang yang terinfeksi.

BERITA TERKAIT

"Pelonggaran terbaru dalam persyaratan karantina tentu saja merupakan langkah ke arah yang benar, tetapi pasar kemungkinan perlu melihat pelonggaran lebih lanjut jika antusiasme baru-baru ini ingin dipertahankan," kata ING dalam sebuah catatan.

Adapun, permintaan Cina untuk minyak dari eksportir utama dunia Arab Saudi tetap lemah karena beberapa penyuling telah meminta untuk mengangkat lebih sedikit minyak mentah pada Desember.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas