Inflasi Inggris Tembus 11,1 Persen, Tertinggi dalam 41 Tahun
lonjakan inflasi yang melanda Inggris mulai terjadi setelah invasi Rusia dan Ukraina makin memanas, kondisi ini lantas membuat pasar global bergejolak
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, LONDON – Kantor Statistik Nasional (ONS) mengatakan tingkat inflasi tahunan Inggris naik menjadi 11,1 persen pada Oktober 2022.
Jumlah ini meningkat dari inflasi bulan lalu yang saat itu hanya dipatok 10,1 persen. Bahkan kenaikan ini tercatat sebagai yang tertinggi dalam 41 tahun terakhir.
Mengutip dari Reuters, lonjakan inflasi yang melanda Inggris mulai terjadi setelah invasi Rusia dan Ukraina makin memanas, kondisi ini lantas membuat pasar global bergejolak hingga membuat harga energi dan biaya pangan melesat naik.
Baca juga: Oktober 2022, Inflasi Amerika Serikat Mencapai 7,7 Persen
Alasan ini yang kemudian membuat pasar Inggris ikut terseret kenaikan, hingga jutaan masyarakat Inggris mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pokoknya di tengah penurunan upah.
Sebelum laju inflasi meningkat, ekonom yang disurvei oleh Reuters telah memproyeksikan bahwa tingkat inflasi Inggris akan naik kurang dari 10,7 persen.
Namun prediksi tersebut meleset, justru inflasi melambung lebih tinggi dari perkiraan.
Sejumlah cara kini mulai diserukan oleh Perdana Menteri baru Inggris Rishi Sunak dan Gubernur Bank Sentral Inggris (BoE) Andrew Bailey, salah satunya dengan menaikkan pajak serta pemotongan anggaran belanja, dana tersebut nantinya akan dialokasikan untuk mengurangi tekanan inflasi dalam beberapa bulan mendatang.
"Sulit tapi perlu dilakukan untuk mengatasi kenaikan harga. Adalah tugas kami untuk membantu Bank of England dalam misi mereka untuk mengembalikan inflasi sesuai target dengan bertindak secara bertanggung jawab dengan keuangan negara," kata menteri keuangan Inggris Jeremy Hunt.
Baca juga: Inflasi November 2022 Diprediksi 0,11 Persen, Telur hingga Daging Ayam Jadi Penyebab Utama
Lebih lanjut Hunt menjelaskan bahwa dana yang berhasil dikumpulkannya tersebut akan digunakan pemerintah untuk memprioritaskan bantuan pada kelompok yang paling rentan dengan begini stabilitas ekonomi di Inggris bisa lebih terjaga.
Mengingat selama memasuki musim dingin krisis biaya hidup di Inggris kian menggila, hingga banyak warga Inggris terpaksa mengurangi porsi makan mereka demi membeli gas alam agar bisa menyalakan pemanas ruangan selama musim dingin berlangsung.