Korea Selatan Jalin Kerja Sama dengan Arab Saudi, Investasikan 30 Miliar Dolar AS di Bidang Energi
Yoon Suk Yeol mengatakan kepada Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman bahwa dia berharap kedua negara dapat memperluas kerja sama
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL – Korea Selatan dan Arab Saudi pada Kamis (17/11) sepakat menandatangani perjanjian investasi senilai 30 miliar dolar AS.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengatakan kepada Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman bahwa dia berharap kedua negara dapat memperluas kerja sama, menyebut negara Timur Tengah itu sebagai mitra utama untuk keamanan ekonomi dan energinya.
Selain itu, Yoon juga berharap perusahaan Korea Selatan dapat berpartisipasi dalam proyek strategis seperti pengembangan kota pintar di Arab Saudi dan kerja sama lebih lanjut dalam industri pertahanan dan energi masa depan seperti hidrogen.
Baca juga: Korea Selatan Desak China Berperan Lebih Besar dalam Mencegah Uji Coba Senjata Nuklir Korea Utara
Adapun, Pangeran Mohammed mencatat peran bisnis Korea Selatan selama bertahun-tahun dalam pengembangan infrastruktur nasional Arab Saudi dan ingin melihat kerja sama yang lebih kuat dengan Korea Selatan berdasarkan kepercayaan yang dibangun antara kedua negara.
“Secara khusus, Pangeran Mohammed ingin memperkuat kerja sama dengan Korea Selatan di bidang industri pertahanan, infrastruktur, dan konstruksi,” kata juru bicara kantor Kepresidenan Korea Selatan, mengutip dari Channel News Asia, Kamis (17/11/2022).
Seperti diketahui, Samsung C&T Corp dan POSCO Holdings telah menandatangani lebih dari 20 perjanjian dengan Arab Saudi di beberapa bidang, seperti kerja sama energi, kereta api, bahan kimia, farmasi, dan permainan.
Baca juga: Kolaborasi Stakeholder Dinilai Bisa Perbaiki Iklim Investasi Migas saat Transisi Energi
Di antara perjanjian tersebut, Korea Electric Power Corp (KEPCO) dan empat perusahaan Korea lainnya menandatangani nota kesepahaman dengan Dana Investasi Publik Arab Saudi untuk membangun dan mengoperasikan pabrik produksi hidrogen dan amonia di Riyadh.
Pabrik tersebut diperkirakan akan menghasilkan 1,2 juta ton hidrogen hijau dan amonia setiap tahunnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.