Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Wall Street Naik di Tengah Sinyal Perlambatan Suku Bunga The Fed

Sejak pertemuan terakhir The Fed pada 1 sampai 2 November, investor lebih optimis bahwa tekanan harga mulai mereda

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Wall Street Naik di Tengah Sinyal Perlambatan Suku Bunga The Fed
IST
Ilustrasi Wall Street. Indeks utama Wall Street pada perdagangan Rabu (24/11/2022) ditutup dengan kenaikan yang solid, setelah risalah pertemuan November Federal Reserve AS (The Fed) menunjukkan kenaikan suku bunga mungkin akan segera melambat. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Indeks utama Wall Street pada perdagangan Rabu (24/11/2022) ditutup dengan kenaikan yang solid, setelah risalah pertemuan November Federal Reserve AS (The Fed) menunjukkan kenaikan suku bunga mungkin akan segera melambat.

Dalam risalah tersebut menunjukkan, "mayoritas besar" dari pembuat kebijakan sepakat "kemungkinan akan segera" memperlambat laju kenaikan suku bunga.

"Apa yang perlu dilihat pasar ekuitas agar kekuatan baru-baru ini berlanjut adalah apa yang kami dapatkan dari risalah," kata direktur pelaksana perdagangan ekuitas di Wedbush Securities, Michael James, yang dikutip dari Reuters.

Baca juga: Pasar Properti 2023 Diprediksi akan Kembali Hadapi Tantangan: Kenaikan Suku Bunga dan Ancaman Resesi

Sejak pertemuan terakhir The Fed pada 1 sampai 2 November, investor lebih optimis bahwa tekanan harga mulai mereda, yang berarti kenaikan suku bunga yang lebih kecil dapat mengurangi inflasi.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 95,96 poin, atau 0,28 persen, menjadi 34.194,06.

Sementara indeks S&P 500 naik 23,68 poin, atau 0,59 persen, pada 4.027,26 dan indeks Nasdaq Composite bertambah 110,91 poin, atau 0,99 persen, menjadi 11.285,32.

Volume perdagangan naik tipis menjelang liburan Thanksgiving pada hari ini (24/11/2022), dengan pasar saham AS buka setengah sesi pada Jumat (26/11/2022).

BERITA TERKAIT

Sebelumnya pada Rabu, beragam data ekonomi menyebabkan penurunan imbal hasil Treasury 10-tahun, sehingga membantu mendorong saham naik.

Jumlah orang Amerika Serikat yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran naik lebih dari yang diharapkan minggu lalu dan aktivitas bisnis AS mengalami kontraksi selama lima bulan berturut-turut di bulan ini. Data juga menunjukkan penjualan rumah naik di atas ekspektasi.

"Apa yang saya pikir Anda lihat adalah antusiasme investor baru yang didorong oleh mereka yang melihat cahaya indah di ujung terowongan yang sangat gelap. Dan ada begitu banyak uang di sela-sela yang mengalir kembali ke pasar dan menunggu untuk kembali beraksi," kata manajer portofolio dari Anson Funds, Moez Kassam.

Saham kelas berat, termasuk Amazon.com Inc dan Meta Platforms Inc, masing-masing naik 1,00 persen dan 0,72 persen.

Sedangkan saham produsen mobil listrik Tesla Inc melonjak 7,82 persen dengan Citigroup meningkatkan saham pembuat kendaraan listrik menjadi "netral" dari peringkat "jual".

Saham Deere & Co melonjak 5,03 persen, setelah produsen peralatan pertanian melaporkan laba kuartalan yang lebih tinggi dari perkiraan.

Saham Nordstrom Inc turun 4,24 persen, karena peritel fashion memangkas perkiraan labanya di tengah penurunan tajam karena pelanggan yang waspada terhadap inflasi telah mengurangi pengeluaran.

Volume di bursa AS mencapai 9,25 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 11,6 miliar saham untuk sesi penuh selama 20 hari dalam perdagangan terakhir.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas