Komisi VI DPR Dorong PLN Tingkatkan Akses Listrik Daerah Perbatasan di Kaltim dan Kaltara
Deddy Yevry Hanterus Sitorus menjelaskan, selama tiga tahun terakhir, akses listrik di Kalimantan sudah mencapai 70 persen.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI Daerah Pemilihan Kalimantan Utara, Deddy Yevry Hanterus Sitorus mengapresiasi langkah PLN, memberikan akses listrik yang merata bagi seluruh masyarakat.
Khususnya untuk daerah perbatasan di wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.
"Saya berkali-kali meresmikan listrik desa di Kalimantan, saya mengapresiasi teman-teman PLN di Kaltim dan Kaltara, selama 3 tahun kita bekerja sama," ucap Deddy yang ditulis Kamis (1/12/2022).
Baca juga: Inovasi Terbaru yang Membantu Penghematan Energi Pengecasan untuk Kendaraan Listrik
Deddy Yevry Hanterus Sitorus menjelaskan, selama tiga tahun terakhir, akses listrik di Kalimantan sudah mencapai 70 persen.
Targetnya pada 2024 melalui kerja keras dan kerja sama dengan DPR, rasio elektrifikasi di Kalimantan bisa digenjot hingga 94 persen.
"Ini perlu dipastikan dan ditingkatkan karena Kalimantan memiliki perbatasan yang paling luas," ujar Deddy.
Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengucapkan terima kasih atas dukungan Komisi VI DPR RI untuk merealisasikan desa berlistrik lewat PMN.
Berkat dukungannya, realisasi desa berlistrik di seluruh pelosok Indonesia melalui PMN per Oktober 2022 mencapai 90,79 persen.
Menurut Darmawan, dukungan Komisi VI melalui PMN mampu mewujudkan akses pemerataan listrik di seluruh pelosok Indonesia.
"Berkat dukungan penuh dari Komisi VI DPR RI, PMN hadir sebagai pengejawantahan keadilan. PLN siap membangun infrastruktur energi di seantero nusantara, terutama di daerah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T) dan termasuk sebagai pengejawantahan kedaulatan RI di perbatasan antar negara," ujar Darmawan.
Baca juga: Bos PLN Beber Penggunaan PMN Senilai Rp10 Triliun ke DPR, Ini Rinciannya
Darmawan melanjutkan, PLN melaksanakan peningkatkan rasio elektrifikasi bersamaan dengan mempercepat transisi energi. Dan menyasar pengembangan pembangkit listrik yang bersumber dari sumber daya alam setempat.
PLN juga melakukan pengembangan jaringan transmisi dan gardu induk yang berguna untuk menambah pasokan sistem agar jangkauan pelayanan listrik desa dapat ditingkatkan.
Dia merinci, untuk membangun infrastruktur kelistrikan di wilayah 3T, PLN membutuhkan Rp 25 juta hingga 45 juta per pelanggan. Tanpa kehadiran PMN, akses listrik untuk seluruh masyarakat tidak akan terwujud.
Pada PMN tahun depan, PLN akan memaksimalkan dana tersebut untuk mengejar target rasio desa berlistrik, terutama di wilayah Indonesia Timur yang saat ini rasio elektrifikasinya masih di bawah 90 persen.
Baca juga: Berhasil Realisasi TKDN di Atas Target, Menko Airlangga Terus Dukung PLN Serap Produk Dalam Negeri
Selain itu, PLN juga akan memfokuskan pembangunan akses listrik di wilayah perbatasan seperti di Kalimantan Barat, Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur.