Gerindra: Meskipun Besok Kiamat, Pemimpin Berkewajiban untuk Terus Sejahterakan Rakyat
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani beraudiensi dengan ratusan pegiat UMKM Cibaduyut, di Gedung UPT Cibaduyut, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (3/12/2022).
Penulis: Reza Deni
Editor: Daryono
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani beraudiensi dengan ratusan pegiat UMKM Cibaduyut, di Gedung UPT Cibaduyut, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (3/12/2022).
Pada kesempatan itu, Muzani menyampaikan pentingnya peran UMKM terhadap perekonomian negara.
Saat ini, jumlah UMKM di Indonesia sebanyak 65 juta di seluruh daerah.
Angka tersebut merupakan jumlah yang sangat besar sebagai penopang perekonomian nasional.
Oleh sebab itu, Muzani mengingatkan, pentingnya pemberdayaan UMKM oleh pemimpin bangsa di masa mendatang.
"Menhan Pak Prabowo Subianto mengatakan, memberi penguatan terhadap ekonomi rakyat harus menjadi cara pandang kita semua. Sebab, rakyat adalah tulang punggung negara dan sektor itu tercermin dari UMKM. Karena itu geliat UMKM akan menentukan bagi pertumbuhan perekonomian nasional," kata Muzani dalam pidatonya.
"Kita tidak boleh bosan dan lelah menggiatkan perekonomian rakyat, karena ini tanggung jawab kita memakmurkan kehidupan rakyat. Sebagai pemimpin komitmen itu harus terus ditegakkan. Tetap memakmurkan rakyat meskipun kita tahu besok akan kiamat," imbuh Muzani.
Baca juga: Gerindra Tak Masalah Ada Anggapan Jokowi Endorse Prabowo soal Pencapresan 2024
Bagaimana caranya, lanjut Muzani, yaitu yang kerja tetap kerja, yang dagang tetap jualan, yang petani tetap ke sawah, yang pedagang tetap ke pasar, dan yang pegawai tetap ke kantor. Karena, kata Muzani, hanya itu yang membuat rakyat kuat, ekonomi sehat, dan negara mantap.
Komitmen itu, menurut Muzani, harus menjadi dasar berpikir bagi setiap pemimpin.
"Jangan ada maksud mencapai popularitas hanya untuk sekadar konten viral yang hanya dimaksudkan untuk pencitraan," kata dia.
Menurutnya, ketulusan dan keikhlasan inilah yang diperlukan dalam tindakan dan keputusan para pemimpin.
"Kita tidak boleh menodai ketulusan dengan niat yang lain. Karena rakyat dan para pelaku UMKM untuk bisa pulih akibat Covid-19 yang diperlukan adalah sentuhan ketulusan, bukan pencitraan, termasuk UMKM Cibaduyut. Jadi tidak ada kaitannya dengan survei yang rendah atau tinggi, biar rakyat yang menilai," jelas Wakil Ketua MPR itu.
"Karena itu sekali lagi, Pak Prabowo mengingatkan saya, dalam mewujudkan kemakmuran rakyat tidak boleh terperangkan pencitraan, meskipun kita tahu besok akan kiamat," tambahnya.
Baca juga: Hasil Survei Indopolling: PDIP Masih Kuasai Dukungan Pemilih Jakarta, PKS Salip Gerindra