IHSG Anjlok 0,48 Persen, Saham GOTO Masih Jadi Pemberat di Pekan Depan?
Jatuhnya harga PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) pada pekan lalu menjadi pemberat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Jatuhnya harga PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) pada pekan lalu menjadi pemberat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
IHSG ditutup melemah 0,02 persen ke level 7.019,64 pada Jumat (2/12). Dalam sepekan, IHSG melemah 0,48%.
Dikutip dari Kontan.co.id, saham GOTO sepanjang Jumat ini turun 6,67 persen. Dalam sepekan, harga saham GOTO melorot 28,65 persen.
Harga saham GOTO ditutup pada Rp 132 per saham yang merupakan level terendah sepanjang masa.
Baca juga: Saham GOTO Anjlok Hingga Level Terendah Sepanjang Masa, IHSG Turun 0,02 Persen ke 7.019
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, selama sepekan ini IHSG masih didominasi oleh sentimen global, seperti kebijakan moneter The Fed yang nampaknya masih cenderung agresif hingga 2024.
Dari China, sentimen datang dari merebaknya kasus Covid-19 dan kebijakan zero covid -19 yang kembali diterapkan di negara tersebut.
“Kemudian dari sektor IHSG, dimana IDX Techno memperberat laju indeks dan kita ketahui bersama dipimpin oleh saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang beberapa hari ini auto rejection bawah (ARB),” terang Herditya, Jumat.
Technical Analyst PT Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora mengatakan, IHSG dibayangi kasus covid-19 di China yang melonjak.
Hal ini membuat lockdown dan bermuara pada kekhawatiran terhadap perekonomian global dan membuat pasar global tertekan.
Senada, Andhika menilai, lockup saham GOTO yang sudah berakhir membuat saham GOTO tertekan yang menjadi pemberat IHSG.
“Secara teknikal IHSG sedang dalam fase konsolidasi dan belum mampu menembus dari resistance di level 7.108, hal ini yang membuat IHSG terkoreksi,” kata Andhika.
Baca juga: GOTO Rontok Sentuh ARB, Ini Saham yang Banyak Dilepas dan Dikoleksi Asing di Awal Desember
Secara keseluruhan, Andhika menilai sentimen ini masih akan mempengaruhi IHSG pada pekan depan.
Dia memproyeksi, IHSG akan bergerak di rentang support 6.955 dan resistance 7.108 sepanjang pekan depan.
Herditya mencermati, secara teknikal koreksi IHSG pekan ini masih berada pada fase sideways, dan masih terkonfirmasi dari pergerakan MACD dan Stochastic.
“Kami perkirakan, untuk pekan depan support di 6.955 dan resistance di 7.100,” kata Herditya.
Sementara itu praktisi pasar modal Lanjar Nafi mengatakan, saham GOTO kembali mengalami pelemahan hingga menyentuh batas Auto Reject Bawah (ARB) karena minus 6 persen lebih.
Menurut Lanjar, yang menjadi penyebab utama anjloknya saham-saham perusahaan teknologi adalah kenaikan suku bunga.
Baca juga: GOTO Trending di Twitter Gara-gara Saham Rontok Sentuh ARB
Sebab, kenaikan suku bunga menyebabkan biaya ekspansi usaha melonjak yang di mana saat ini perusahaan teknologi sedang berada pada fase pengembangan menuju percepatan era digital pasca pandemi.
"Dengan suku bunga tinggi, biaya untuk pinjaman ke bank bahkan penerbitan obligasi sekalipun akan membebani perusahaan lebih besar daripada saat suku bunga rendah di era pandemi 2020," kata Lanjar.
Karena itu, valuasi saham-saham di sektor teknologi digital sudah terpangkas cukup signifikan, meski ada pertumbuhan dari sisi pendapatan seperti GOTO.
"GOTO secara aktivitas bisnis bertumbuh di tahun ini, terlihat pada pertumbuhan pendapatan lebih baik dan total transaksi atau gross transactions value (GTV) naik 33 persen di kuartal III tahun ini," tutur dia.
Lanjar menambahkan, kedua emiten masih mempunyai prospek baik ke depan, tergantung strategi dalam menghadapi kenaikan suku bunga yang perlu diperhatikan oleh perusahaan di tengah fase ekspansi yang masif.
Adapun, saran untuk investor yang menaruh uangnya di satu atau kedua emiten tersebut dan mengalami kerugian adalah tahan saja untuk jangka waktu investasi lebih panjang.
"Saran bagi investor yang floating loss (alami kerugian) untuk menambah durasi ekspektasi jangka waktu investasi menjadi sedikit panjang, sembari lalukan averaging down (beli di posisi melemah) jika diperlukan," pungkasnya. (Kontan.co.id/Tribunnews.com)