Saham GOTO Anjlok, Dianggap Jadi Peluang 'Gain' Para Investor Pada Masa Depan
Setelah berakhirnya masa lock up period pada 30 November lalu, saham GOTO memang mengalami gonjang ganjing dan harganya
Editor: Hendra Gunawan
Konsensus Bloomberg hingga saat ini menunjukkan sebanyak 11 dari 20 analis dalam memiliki target rata-rata harga saham ini selama 12 bulan di level Rp 292,88 per saham. Harga tersebut 125 persen lebih tinggi dibandingkan harga pada penutupan Jumat siang sebesar Rp 132 per saham (2/11).
Dengan situasi saat ini, 11 analis tersebut merekomendasikan beli saham GOTO. Sementara empat analis menyarankan hold dan 5 analis dalam konsensus Bloomberg itu lebih merekomendasikan jual kepada investor.
Baca juga: Penjualan Saham IPO GOTO Usai Periode Lock Up Berakhir Disebut Terburuk Tahun Ini
Sementara itu para investor yang telah berinvestasi di GOTO menilai penurunan yang terjadi pada saham GOTO dalam beberapa hari ini lebih dipengaruhi oleh reaksi berlebihan pasca lock up periode berakhir.
Selain itu sentimen negatif yang masih terjadi pada saham-saham teknologi di seluruh dunia ikut mempengaruhi keputusan investor untuk melepas sahamnya.
Co-Founder dan Managing Partner East Ventures Willson Cuaca percaya bahwa kinerja GOTO akan terus membaik, sehingga berdampak positif terhadap fundamental bisnis dan penguatan harga sahamnya. "Pasti membaik, karena hasil laporan terakhir membaik," kata Willson dalam pernyataannya ke media.
Dalam risetnya, Research Analyst Deutsche Bank AG Reena Verma Bhasin juga tetap merekomendasikan saham GOTO dengan target harga Rp250 per saham dalam 12 bulan ke depan.
Bhasin menilai kinerja GOTO di kuartal III/2022 jauh diatas ekspektasi. Hal itu didorong oleh bisnis on-demand akibat take-rate yang lebih kuat dan promosi yang lebih rendah.
Keputusan GOTO untuk menetapkan acuan belanja operasional baru di tengah biaya beban pekerja dan overhead yang lebih rendah juga bakal berdampak positif terhadap kinerja perseroan.
Baca juga: Praktisi Koperasi Tolak OJK Masuk RUU P2SK, Menurut Hasil Riset Trias Politika Strategis
“Target harga kami tidak berubah di Rp250 per saham. Kami tetap merekomendasikan beli di tengah ekspektasi kinerja bottom line yang lebih baik dan berkurangnya kekhawatiran pembiayaan eksternal," tulis Bhasin dalam risetnya.
Para analis melihat bahwa harga saham GOTO saat ini sudah under value. Seiring hilangnya sentimen lock up period, saham ini diyakini bakal mengalami rebound. Situasi yang sama pernah terjadi pada saham-saham teknologi seperti Meituan, Coupang dan Zomato.
Itu sebabnya, sejumlah investor strategis GOTO tetap optimistis harga saham di pasar akan segera mengikuti kinerja fundamental GOTO yang terus menanjak.
(Yudho Winarto)