Prospek Saham TLKM Setelah Anjlok 6,25 Persen
Sebagai catatan, saham PT Telkom (TLKM) pada awal perdagangan, dibuka di bawah harga penutupan sebelumnya, tepatnya Rp 3.640 per saham.
Editor: Hendra Gunawan
Pendapatan Telkom meningkat 2,67% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 106 triliun.
Baca juga: Saham GOTO Anjlok Hingga Level Terendah Sepanjang Masa, IHSG Turun 0,02 Persen ke 7.019
Rinciannya, Telkomsel menyumbangkan pendapatan sebesar Rp 66,2 triliun atau setara 61% terhadap total pendapatan TLKM dari Januari-September 2022.
Diikuti oleh IndiHome dengan kontribusi pendapatan sebesar Rp 20,9 triliun atau setara 19% dari total pendapatan.
Sementara sekitar 15% pendapatan berasal dari bisnis lain-lain. Mitratel berkontribusi setara 5% terhadap total pendapatan.
"Kami juga memihak Telkom karena upayanya untuk mengkonsolidasikan pusat data, infrastruktur, dan bisnis digital untuk lebih mengangkat nilai grup," kata Steven kepada Kontan.co.id, Selasa (21/11).
Steven memperkirakan rencana merger Indihome dan Telkomsel akan selesai pada kuartal pertama 2023.
Baca juga: Awal Perdagangan pada Akhir November 2022, IHSG Bergerak di Zona Hijau, Saham GOTO Masuk Top Gainers
Langkah ini dinilai dapat memperkokoh posisi TLKM sebagai pemimpin di industri telekomunikasi Indonesia.
Sebab, ancaman datang dari para pesaing TLKM. Misalnya intensitas lebih tinggi telah diciptakan oleh ISAT dan Hutchison yang resmi merger tahun ini.
Hal tersebut tercermin dari Average Revenue Per User (ARPU) Telkomsel hingga kuartal ketiga 2022 tercatat turun 2,3% YoY menjadi Rp 43.000 dari Rp 44.000 di periode yang sama tahun lalu.
Sementara jumlah Base Transceiver Station (BTS) naik 6,1% YoY menjadi 260.815 unit.
Kepala Riset Aldiracita Sekuritas Agus Pramono mengamini bahwa kinerja TLKM di kuartal ketiga 2022 mulai goyah.
Pengguna Telkomsel turun 5,8% di kuartal ketiga dan ARPU Telkomsel meningkat menjadi Rp 43.000 atau naik 2,4% QoQ atau secara kuartalan.
Sementara pendapatan dari Indihome tumbuh sebesar 1,1% QoQ dengan penambahan 149.000 pelanggan dengan ARPU terpantau turun 0,4%.
Di industri seluler, Telkomsel akan menghadapi persaingan yang semakin ketat di masa depan.
Sementara, akuisisi LINK oleh Axiata Group, peluncuran Fiber-to-the-Home (FTTH) ISAT akan berdampak negatif bagi IndiHome.