Prospek Saham TLKM Setelah Anjlok 6,25 Persen
Sebagai catatan, saham PT Telkom (TLKM) pada awal perdagangan, dibuka di bawah harga penutupan sebelumnya, tepatnya Rp 3.640 per saham.
Editor: Hendra Gunawan
Menurut dia, lanskap persaingan baru dapat kembali membaik setelah konsolidasi Telkomsel dan IndiHome usai.
"Kinerja di kuartal ketiga 2022 mencerminkan adanya ancaman yang dihadapi TLKM dari kompetitor," imbuh Agus kepada Kontan.co.id, Selasa (21/11).
Di sisi lain, analis Maybank Sekuritas Etta Rusdiana Putra menyoroti terkait tekanan laba bersih bukan karena melemahnya bisnis seluler TLKM, melainkan akibat kerugian TLKM dari investasi GOTO.
TLKM membukukan laba bersih hingga September 2022 sebesar Rp 16,58 triliun. Angka ini turun 12,14% secara tahunan dari sebelumnya Rp 18,87 triliun.
Dalam riset 5 Oktober 2022, Etta menjelaskan bahwa TLKM dapat mencatatkan kerugian yang belum terealisasi sebesar Rp 3,0 triliun untuk GOTO. Ini yang ditengarai sebagai penyebab penurunan laba bersih Telkom.
Kendati demikian, Maybank Sekuritas meyakini operasi infrastruktur digital akan tetap solid. Sehingga, TLKM dapat mempertahankan kepemimpinan pasar di Indonesia.
Selain itu, ancaman inflasi yang menekan kantong konsumen dianggap tidak berdampak signifikan bagi Telkom.
Sebab, basis pelanggan Telkomsel kurang sensitif terhadap kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan dominasi pelanggan segmen menengah ke atas.
"Selain itu, layanan IndiHome juga sudah menyasar segmen berpenghasilan menengah ke atas dengan Jawa sebagai wilayah utama," tulis Etta dalam riset 5 Oktober lalu.
Etta menyebutkan TLKM menjadi pemimpin pasar terdorong oleh jaringannya yang luas. Pada tahun 2021, bisnis broadband TLKM yakni IndiHome memiliki 8,6 juta pelanggan dan layanan seluler Telkomsel dengan 175,9 juta pelanggan.
Analis JP Morgan Ranjan Sharma dalam riset 11 November 2022 percaya TLKM memiliki keunggulan kompetitif struktural dengan operasinya yang terintegrasi.
Telkom memimpin secara signifikan dalam pasar seluler broadband dan jaringan fixed-line yang lebih komprehensif.
"Penetrasi fixed broadband yang meningkat mendukung pertumbuhan yang kuat dalam layanan fixed-line," ungkap Ranjan dalam riset, Jumat (11/11).
Keuntungan pangsa pasar yang berkelanjutan dan pendapatan akan menjadi katalis utama bagi Telkom Indonesia.