Holding BUMN Farmasi Indonesia Klaim Pasok 70 Persen Kebutuhan Vaksin Polio di Dunia
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, saat ini produk Bio Farma telah diekspor ke lebih dari 153 negara.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Induk holding BUMN Farmasi, Bio Farma, mencatatkan nilai ekspor yang signifikan di masa pandemi.
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, saat ini produk Bio Farma telah diekspor ke lebih dari 153 negara.
Bahkan, dia mengklaim, Bio Farma menjadi pemasok sebanyak 70 persen kebutuhan vaksin polio di dunia.
Baca juga: Dyan, Pegawai BUMN, Rasakan Sendiri Manfaat Besar Program JKN Berikut Ini
"Realisasi ekspor produk Bio Farma pada tahun 2021 lalu mengalami peningkatan dari sebelumnya 69 Juta Dollar di tahun 2020 menjadi USD 107 Juta Dollar di tahun 2022," ungkap Honesti.
Dia menyebut, satu di antara kunci sukses holding yang beranggotakan PT Kimia Farma Tbk dan PT Indofarma Tbk ini adalah produk yang memiliki standar internasional.
“Bio Farma telah menghasilkan vaksin yang berkualitas sesuai standar World Health Organization (WHO),” katanya.
Atas raihan itu, Bio Farma menjadi satu-satunya BUMN yang mendapatkan penghargaan Primaniyarta di tahun 2022 dalam kategori Eksportir Produk Inovatif.
Penghargaan Primaniyarta diberikan kepada 14 penerima yang terdiri atas 12 eksportir dan dua kepala daerah terpilih yang terus meningkatkan nilai ekspornya di masa pandemi serta menjadi pelopor pasar baru bagi Indonesia.
Penghargaan diberikan langsung oleh Presiden RI pada saat pembukaan Trade Expo Indonesia (TEI) Ke-37, Rabu (19/10/2022) lalu di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD), Banten.
Primaniyarta merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan Pemerintah Indonesia kepada eksportir yang dinilai paling berprestasi di bidang ekspor dan dapat menjadi tauladan bagi eksportir lain.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan kemudian mengundang seluruh penerima penghargaan, termasuk Bio Farma untuk menghadiri Business Gathering di Kementerian Perdagangan pada Kamis (15/12/2022).
Dalam sambutannya, Zulkifli mengatakan, bahwa kunci kesuksesan negara maju adalah ekspor. Hingga tidak berlebihan jika pemerintah memberikan penghargaan kepada para pelaku usaha ekspor. “Pelaku usaha ekspor ini bagi kita adalah pejuang-pejuang bagi merah putih yang akan menjadikan republik ini menjadi negara maju,” katanya.
Baca juga: DPR Ingatkan Masih Ada Pekerjaan Rumah yang Perlu Diselesaikan BUMN
Dia juga menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasinya kepada para eksportir. Zulkifli juga menambahkan, pihaknya akan berusaha untuk mendorong dan membantu perusahaan untuk melakukan ekspor.
“Para pejuang ekspor ini harus dibantu agar mudah dan berkembang perusahaanya,” pungkasnya.
Pada kesempatan Business Gathering tersebut, Direktur Penelitian & Pengembangan Bio Farma, Yuliana Indriati mengatakan, bahwa ekspor produk Bio Farma terutama melalui Badan di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) seperti UNICEF, serta melalui kerjasama bilateral dengan negara Asia dan Afrika.
Yuliana menambahkan bahwa produk ekspor Bio Farma meliputi produk jadi seperti vaksin nOPV2, vaksin Hepatitis B, vaksin TT, vaksin TD, serta serta produk vaksin unggulan lainnya. Serta produk bulk seperti Polio Bulk, Measles Bulk, Tetanus Bulk dan lainnya.
Bio Farma juga memiliki portfolio produk ekspor berupa Diagnostic Kit seperti Bio VTM, BioCov-19 dan mBioCov-19 untuk PCR Kit, serta BioColomelt untuk Cancer Kit.