Jelang Rights Issue, Saham BTN Menguat, Ini Kata Analis
Pada penutupan perdagangan Selasa (20/12), saham BTN ditutup naik 1,10% ke level Rp 1.380.
Editor: Sanusi
Hal ini mendorong komposisi CASA di antara DPK dan wholesale funding naik menjadi 40,68%, sementara setahun sebelumnya di 36,3%.
Sebaliknya porsi deposito turun menjadi 47,35% dari setahun sebelumnya 51,16%. Begitu pula wholesale funding turun menjadi 11,37% dari sebelumnya 12,49%. Pendanaan dari CASA akan terus bertambah sehingga BBTN bisa menekan biaya dana dan meningkatkan NIM.
Dengan optimisme terhadap kinerja BBTN di akhir tahun ini dan proyeksi pertumbuhan bisnis 2023, Kiwoom memberikan rekomendasi overweight untuk saham BBTN dengan target harga Rp 2.030. Target harga tersebut merefleksikan price to earning ratio (PER) di angka 7,2x dan price to book value (PBV) 0,9x pada 2022.
BTN akan menggelar rights issue dengan melepas 3,44 miliar saham baru atau setara 24,54% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dengan harga pelaksanaan Rp 1.200 maka BTN berpeluang meraih tambahan modal Rp4,13 triliun.
Pemerintah Indonesia sebagai pemegang saham pengendali akan melaksanakan seluruh haknya dengan menyuntikkan tambahan penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp 2,48 triliun.
Pemegang 100 juta saham lama yang namanya tercatat dalam dafar pemegang saham (DPS) perseroan pada tanggal terakhir pencatatan (recording date) pada pukul 16.00 WIB berhak atas 32.525.443 (Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu) HMETD. Setiap 1 HMETD berhak untuk ditukar menjadi 1 saham baru dengan harga Rp1.200.
Adapun jadwal pelaksanaan rights issue BBTN adalah sebagai berikut.
- Cum-right di pasar reguler & negosiasi: 22 Desember 2022
- Cum-right di pasar tunai: 26 Desember 2022
- Recording date: 26 Desember 2022
- Masa Pelaksanaan HMETD: 28 Desember 2022 - 5 Januari 2023
- Masa Perdagangan HMETD: 28 Desember 2022 - 5 Januari 2023
artikel ini sudah tayang di Kontan dengan judul Saham BBTN Menguat Jelang Cum Date Rights Issue, Ini Kata Analis