Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Mahasiswa dan Lulusan SMA Kini Merajai Investor Pasar Modal Indonesia

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia menyebut saat ini investor pasar modal didominasi oleh usia di bawah 30 tahun (58,65%) dan lulusan SMA (62,95%).

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Mahasiswa dan Lulusan SMA Kini Merajai Investor Pasar Modal Indonesia
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ilustrasi. Bonus demografi dengan usia produktif bakalan menjadi penopang pertumbuhan investor pasar modal Indonesia. 

"Manfaat pertumbuhan pasar modal kita akan lebih banyak dinikmati oleh investor domestik. Juga akan membuat pasar lebih stabil karena basis investor domestik yang lebih kuat," terang Jeffrey.

CEO Edvisor.id Praska Putrantyo punya pandangan serupa. Dengan dominasi investor lokal, tren pertumbuhan kinerja pasar modal Indonesia, seperti indeks pasar saham bisa menjadi lebih stabil dalam jangka panjang.

Di sisi lain, Praska memperkirakan pertumbuhan jumlah investor di tahun 2023 mulai kembali ke level yang moderat, setelah pada 2020-2022 mengalami lonjakan signifikan.

Apalagi, pada tahun depan fluktuasi pasar diprediksi masih akan bergulir kencang.

"Jumlah investor tetap meningkat, namun mulai kembali ke level moderat. Cenderung mempertimbangkan momentum kondisi ekonomi dan moneter atau market timing untuk bisa lebih menarik investor masuk di waktu yang tepat," pungkas Praska.

Dukung Pertumbuhan Investor

Uriep bilang, dalam beberapa tahun ini KSEI telah melakukan sejumlah terobosan untuk mendukung pertumbuhan investor.

Berita Rekomendasi

Pada tahun 2022, KSEI melakukan peremajaan sistem utama yang digunakan untuk penyimpanan dan penyelesaian.

Di Agustus 2022, KSEI melakukan peningkatan kapasitas sistem The Central Depository and Book-Entry Settlement System (C-BEST) yang merupakan sistem untuk penyimpanan dan penyelesaian di pasar modal.

"Dalam usia perak ini kami mengusung tema 25 Tahun Membangun Kemajuan. Salah satu inovasi dari KSEI ada yang menjadi tonggak pasar modal Indonesia, khususnya untuk pengembangan sistem dan infrastruktur," kata Uriep dalam acara yang digelar Jum'at (23/12).

Peningkatan kapasitas sistem ditujukan untuk mendukung pertumbuhan jumlah investor pasar modal, serta peningkatan frekuensi transaksi bursa di masa yang akan datang.

Saat ini, C-BEST dapat melakukan proses penyelesaian transaksi dengan kecepatan 150 ribu per menit.


Angka ini meningkat hingga 650% dari sebelumnya 20 ribu per menit. Termasuk juga peningkatan kapasitas jumlah Sub Rekening Efek (SRE) yang dapat dibuka pada setiap perusahaan efek dan bank kustodian dari sebelumnya 1,6 juta menjadi 2 miliar SRE.

Mengenai jumlah investor, Direktur KSEI Supranoto Prajogo menerangkan bahwa sejak akhir tahun 2021 hingga 16 Desember 2022, jumlah investor pasar modal telah tumbuh 36,7%.

Halaman
1234
Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas