Kaleidoskop 2022: Shopee Bantu Topang Ekonomi Nasional Melalui Pelatihan dan Inovasi Digital
E-commerce oranye ini juga cukup aktif berkolaborasi dengan mitra strategis untuk menciptakan terobosan di sepanjang tahun 2022, demi menjaga kemajuan
Editor: Vincentius Haru Pamungkas
TRIBUNNEWS, JAKARTA - E-commerce memiliki peranan penting terhadap perekonomian nasional. Mengutip dari website kemenkeu.go.id, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengatakan bahwa ekonomi digital Indonesia diproyeksikan tumbuh 20 persen dari tahun 2021, menjadi USD 146 miliar pada tahun 2022 dan diprediksi akan terus meningkat.
Dari jumlah tersebut, e-commerce dan online travel menjadi 2 kontributor terbesar pada pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. Di sepanjang tahun 2022, ada banyak inovasi yang dilahirkan perusahaan e-commerce di Indonesia untuk membantu pergerakan ekonomi nasional di tengah berbagai tantangan yang ada.
Shopee contohnya. E-commerce oranye ini juga cukup aktif berkolaborasi dengan mitra strategis untuk menciptakan terobosan di sepanjang tahun 2022, demi menjaga kemajuan perekonomian nasional.
Salah satunya adalah membawa lebih banyak UMKM lokal untuk memiliki daya saing global melalui Program Ekspor Shopee. Di tahun 2022, jumlah produk UMKM Indonesia yang telah diekspor oleh Shopee berjumlah jutaan, atau sebanyak 6 kali lipat jumlah penonton pertandingan sepak bola di Qatar. Tahun ini, Shopee juga memperluas destinasi ekspor mereka ke Amerika Latin dan Asia Timur.
Di bulan Juni lalu, Shopee dan Pemerintah Kota Surakarta juga telah membawa ribuan produk UMKM ke hadapan dunia, lewat event Java in Paris yang diselenggarakan selama 1 bulan di ‘City of Love’, Paris dan telah disaksikan oleh satu juta penduduknya. Dua program ini tentunya menjadi jawaban bagi UMKM lokal untuk mewujudkan impiannya bisa menembus pasar global, di tengah ancaman resesi yang tengah terjadi.
Bantu Tingkatkan Keterampilan Digital
Di balik potensi ekonomi digital yang besar, nyatanya keterampilan digital masyarakat Indonesia masih terbilang rendah. Data indeks literasi digital Indonesia pada 2021 masih mencatatkan nilai 3,49 dari maksimum 5,00. Di sisi lain, baru sekitar 30,4% atau 19,5 juta UMKM yang sudah masuk dalam digitalisasi.
Rendahnya literasi digital ini merupakan salah satu tantangan besar bagi Indonesia untuk menuju negara dengan ekonomi digital terbesar di ASEAN.
Melihat fakta ini, Shopee pada Januari 2022 berusaha untuk memperkuat pengetahuan dan keterampilan digital generasi mudah melalui kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menciptakan kurikulum bisnis digital bagi 26.000 siswa/i SMK se-Jawa Barat.
Sepanjang tahun 2022 lalu, anak perusahaan Sea Group ini juga telah membangun 6 Kampus UMKM Shopee di pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali, sebagai wadah edukasi dan pelatihan gratis untuk para pegiat UMKM.
Kampus UMKM Shopee merupakan fasilitas yang diberikan oleh Shopee kepada setiap masyarakat yang memiliki ataupun ingin memulai bisnis online. Melalui Kampus ini, masyarakat bisa mendapatkan edukasi dan pelatihan bisnis digital serta pendampingan yang dibawakan oleh trainer Shopee terdedikasi. Sepanjang tahun 2022 ini, Kampus UMKM Shopee telah mengadakan lebih dari 40 kelas pelatihan setiap minggunya, atau lebih dari 2.000 kelas selama setahun.
Agus Ardian UMKM pemilik Gudang Barang Bandung, salah satu toko online di Shopee, yang juga merupakan jebolan Kampus UMKM Shopee Ekspor Bandung misalnya. Melalui pelatihan gratis yang ia dapatkan di Kampus UMKM Shopee Ekspor Bandung, pria asal Cimahi ini memperdalam pengetahuannya mengenai bisnis digital.
“Tadinya saya kurang paham cara jualan online dan cuma bisa jangkau pasar di kampung saya saja. Lokasi usaha saya juga terpencil jadi ga strategis. Pas ikut pelatihan di Kampus Shopee, saya diajari cara masarin produk yang efektif, dan cara foto produk yang baik biar pelanggan tertarik. Alhamdulillah, produk saya sekarang sudah sampai ke Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand,” ungkapnya.