Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Usai Gelar Rights Issue, Ini Proyeksi Analis Terkait Kinerja Saham BRIS ke Depan

Resisten kuat saham BRIS berikutnya terlihat pada pergerakan 200 harian, yakni pada level 1.430-1.440.

Penulis: Sanusi
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Usai Gelar Rights Issue, Ini Proyeksi Analis Terkait Kinerja Saham BRIS ke Depan
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Karyawan melintas dengan latar layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Selatan. Saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) diproyeksi menguat usai menggalang dana melalui hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue, dengan mencatat pemesanan saham baru yang oversubscribed 1,4 kali. 

Pertumbuhan DPK ini didorong porsi dana murah atau current account savings account (CASA) yang naik dari 55,80% menjadi 60,90%.

Alhasil biaya dana atau cost of fund turun 54 bps dari 2,1% per September 2021 menjadi 1,56% per September 2022. Hal ini pun ikut mengerek laba BSI hingga triwulan ketiga tahun ini. Kinerja ini, kata Arjun, akan berlanjut pada masa yang akan datang.

Arjun juga menilai bahwa bila melihat kinerja tersebut, harga saham BRIS terbilang under value atau di bawah harga pasar.

“Berdasar data Infovesta, rata-rata price to book value (PBV) industri perbankan saat ini 3,51 kali. Sementara itu, PBV BRIS masih pada level 2,13 kali," katanya.

Adapun sejak akhir perdagangan saham baru, kinerja BRIS menguat 9,96%.

Pada perdagangan Rabu (28/12), saham ditutup pada level Rp1.270. Saham BRIS tercatat diperjualbelikan 6.110 kali dengan rata-rata nilai Rp1.275 per saham.

Perusahaan mencatat kapitalisasi pasar senilai Rp58,55 triliun dengan volume saham yang diperdagangkan sebanyak 35,36 juta.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas