Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

AS Bisa Jadi Pengekspor LNG Terbesar Dunia pada 2023

Amerika Serikat berada di jalur yang tepat untuk menjadi pengekspor gas alam cair (LNG) terbesar di dunia pada tahun ini.

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in AS Bisa Jadi Pengekspor LNG Terbesar Dunia pada 2023
Forbes
Kapal alam cair (LNG) Amerika Serikat 

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Amerika Serikat berada di jalur yang tepat untuk menjadi pengekspor gas alam cair (LNG) terbesar di dunia pada tahun ini.

Menurut data Reuters, Negeri Paman Sam dapat mengungguli Australia, yang menjadi pemimpin pasar LNG saat ini, setelah pabrik gas di Texas yang mati beroperasi kembali.

Kebakaran yang menimpa pabrik Freeport LNG, fasilitas ekspor AS terbesar kedua, pada Juni telah memangkas ekspor bahan bakar AS sekitar 2 miliar kaki kubik per hari (bcfd).

Baca juga: PIS Resmi Kerja Sama dengan NYK, Siap Gempur Pasar LNG Internasional dan Kembangkan Green Business

Pemadaman itu membuat Amerika Serikat berada di belakang Australia saat permintaan global untuk bahan bakar melonjak.

Pada 2022, ekspor LNG AS naik 8 persen menjadi 10,6 miliar kaki kubik per hari, sedikit di bawah Australia yang mencapai 10,7 miliar kaki kubik per hari.

Amerika Serikat tetap mengungguli Qatar, yang berapa di tempat ketiga dengan 10,5 miliar kaki kubik per hari, menurut penyedia data Refinitiv.

Ekspor tersebut menjadi kunci untuk membantu Eropa membangun kembali cadangan gasnya setelah invasi Rusia ke Ukraina pada Februari mengganggu pasokan gas alam.

Berita Rekomendasi

Pasokan AS akan lebih penting tahun ini karena sebagian besar pengiriman Rusia ke Eropa telah dipangkas.

Sementara pada 2021, Amerika Serikat berada di urutan ketiga dalam ekspor LNG di belakang Australia dan Qatar, yang masing-masing menjual sekitar 10,5 miliar kaki kubik per hari dan 10,1 miliar kaki kubik per hari.

Baca juga: Inovasi Kilang Badak LNG, Tekan Impor LPG

Pengekspor LNG Terbesar Dunia

Namun tampaknya AS bersiap untuk meraih posisi teratas pada 2022 dengan dimulainya pabrik Calcasieu Pass Venture Global LNG di Louisiana di awal tahun.

Sayangnya, hilangnya pasokan Freeport LNG pada pertengahan tahun lalu menghilangkan peluang AS untuk mengambil takhta sebagai eksportir utama pada 2022.

Freeport LNG mengatakan akan melanjutkan pemrosesan pada paruh kedua Januari, sambil menunggu persetujuan peraturan, yang akan memberi keseimbangan produksi LNG kembali ke Amerika Serikat.

Dengan tidak adanya kilang LNG baru yang diperkirakan akan beroperasi di Australia hingga 2026 dan di Qatar hingga 2025, para analis mengatakan mereka memperkirakan produksi LNG akan tetap dengan jumlah yang sama pada tahun ini seperti pada 2022.

Baca juga: Pertamina International Shipping Sinergi dengan NYK Jangkau Kolaborasi Investasi Pasar LNG Global

Kilang ekspor LNG AS berikutnya yang diperkirakan mulai beroperasi adalah kilang Golden Pass Qatar Energy/Exxon Mobil Corp di Texas dan kilang Plaquemines Venture Global di Louisiana, dengan pengiriman pertama dari keduanya diperkirakan mulai pada 2024.

Pabrik lepas pantai Louisiana yang pertama kali diusulkan untuk 2023 oleh New Fortress Energy Inc telah meleset dari target awalnya. Regulator AS telah dua kali menghentikan evaluasi mereka sambil menunggu rincian lebih lanjut.

“Karena Eropa dan Asia menuntut lebih banyak LNG, operator AS bersiap untuk membangun infrastruktur dalam jumlah yang meningkat untuk memenuhi permintaan tersebut,” kata direktur pelaksana senior di perusahaan riset energi Evercore ISI, James West.

Pada 2022, sekitar 69 persen atau 7,2 miliar kaki kubik per hari ekspor LNG AS dikirim ke Eropa karena pengirim mengalihkan kargo dari Asia untuk mendapatkan harga yang lebih tinggi.

Baca juga: Balas Aksi Barat, Gazprom Usul Penggunaan Rubel Diperluas ke Jual-beli LNG

Pada 2021, ketika harga LNG di Asia lebih tinggi, hanya 35 persen atau sekitar 3,3 miliar kaki kubik per hari, dari ekspor LNG AS yang dikirim ke Eropa.

Pada tahun lalu, gas rata-rata mencapai 41 dolar AS per juta British thermal unit (mmBtu) di Dutch Title Transfer Facility (TTF) di Eropa dan 34 dolar AS di Japan Korea Marker (JKM) di Asia, tetapi hanya 7 dolar AS di tolak ukur harga gas berjangka AS, Henry Hub, di Louisiana.

Gas baru-baru ini diperdagangkan lebih tinggi di Asia sekitar 29 dolar AS per juta British thermal unit , dibandingkan 22 dolar AS di Eropa dan hanya 4 dolar AS di Amerika Serikat.

Analis memperkirakan harga yang lebih tinggi itu akan mendorong lebih banyak LNG AS yang masuk ke Asia di tahun ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas