Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Bank Sumut Targetkan Modal Inti Mencapai Rp6 Triliun Dalam Waktu Satu Tahun

Melalui penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO), Bank Sumut yakin bisa masuk ke kategori KBMI 2.

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Bank Sumut Targetkan Modal Inti Mencapai Rp6 Triliun Dalam Waktu Satu Tahun
Endrapta Pramudhiaz
Direktur Keuangan dan Teknologi Informasi Bank Sumut Arieta Aryanti dalam konferensi pers daring, Senin (9/1/2023). 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bank Sumut) percaya diri bisa naik kelas menjadi bagian dari Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti (KBMI) 2.

Saat ini, Bank Sumut masih menjadi bagian dari kelompok bank KBMI 1.

"Bank Sumut sudah ada di posisi Rp 4,3 triliun. Itu kalau dikategorikan masih di KBMI 1. Berikutnya adalah KBMI 2 minimal Rp 6 triliun," kata Direktur Keuangan dan Teknologi Informasi Bank Sumut Arieta Aryanti dalam konferensi pers daring, Senin (9/1/2023).

Melalui penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO), Arieta yakin Bank Sumut bisa masuk ke kategori KBMI 2.

Baca juga: Bank Sumut IPO, Pastikan Semua Pemegang Saham Dapat Jumlah Dividen yang Sama

Menurut dia, dalam satu hingga dua tahun ke depan, keinginan itu dapat tercapai.

"Jadi, melalui langkah IPO ini, tidak lama lagi, kami yakin dalam satu dua tahun ke depan kami mau naik kelas ke KBMI 2," ujar Arieta.

Berita Rekomendasi

Ia menyebut naik kelas itu menjadi tonggak sejarah (milestone) berikutnya Bank Sumut.

"Nah, itu menjadi milestone berikutnya. Maka demikian, potensi pertumbuhan bisnis Bank Sumut akan semakin besar," katanya.

Arieta melihat Sumatera Utara merupakan daerah di luar Pulau Jawa dengan perekonomian terbesar kedua.

Maka dari itu, sebagai bank daerah, ia menyebut harus sama besarnya seperti Sumatera Utara.

"Jadi, kami sebagai bank daerah di Sumatera Utara, harus bisa sama besarnya seperti perekonomian daerah ini," ujar Arieta.

"Kami dari Bank Sumut siap memajukan yang berkaitan dengan transaksi keuangan," katanya melanjutkan.

Sebelumnya, Bank Sumut menyatakan, akan menggenjot kinerja bisnis dengan peningkatan ekspansi kredit hingga pengembangan teknologi informasi serta layanan digital.

Perusahaan bakal gunakan dana penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) untuk kebut ekspansi bisnis tersebut.

Dengan nilai nominal Rp 250 per saham, perusahaan mematok harga penawaran IPO pada rentang harga Rp 350 hingga Rp 510 per saham, sehingga berpotensi meraup dana Rp 1,02 triliun hingga maksimal Rp 1,49 triliun.

"Dengan kode emiten BSMT, rencananya akan mengalokasikan 80 persen dana dari hasil IPO untuk modal kerja guna mendukung ekspansi bisnis, termasuk kredit modal kerja, kredit investasi hingga kredit konsumtif," ujar Plt Direktur Utama Bank Sumut Hadi Sucipto dalam keterangannya, Minggu (8/1/2023).

Sementara itu, sekira 20 persen sisanya akan digunakan untuk perluasan jaringan dan pengembangan teknologi informasi guna menunjang kegiatan usaha perseroan, termasuk layanan digital.

Rinciannya, 10 persen akan digunakan sebagai belanja modal, termasuk pengeluaran untuk aset sewa berupa pembukaan atau perpanjangan sewa unit kantor, unit layanan, renovasi gedung, dan infrastruktur teknologi informasi.

Kemudian, 10 persen lainnya akan digunakan untuk belanja operasional berupa pengembangan jaringan ATM, layanan digitalisasi, peningkatan system security, dan pengembangan teknologi informasi lainnya dengan skema manage service.

Baca juga: Perbaiki Infrastruktur Teknologi, Bank Sumut Cari Modal Melalui IPO di Bursa Efek Indonesia

Sesuai prospektus, perusahaan telah menggelar penawaran awal atau bookbuilding sebanyaknya 2.934.798.300 saham atau mewakili 23 persen dari total saham usai IPO.

Dengan alokasi 80 persen dana IPO untuk modal kerja, maka perusahaan menganggarkan dana sebanyaknya Rp 1,19 triliun untuk mengerek kinerja bisnis termasuk ekspansi kredit.

Selanjutnya, dana IPO maksimal Rp 299,34 miliar sisanya akan digunakan untuk perluasan jaringan dan pengembangan teknologi informasi.

Empat perusahaan sekuritas, yakni PT Aldiracita Sekuritas Indonesia, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT RHB Sekuritas Indonesia, dan PT UOB Kayhian Sekuritas ditunjuk sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Bank Sumut dijadwalkan dapat memulai tanggal pencatatan saham perdana di BEI pada 7 Februari 2023.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas