Anak Muda Mendominasi Pasar Modal, Berinvestasi Saham Via Online Makin Mudah
Pada Desember 2022, jumlah investor saham telah menyentuh 4,43 juta investor atau naik 28% dari 3,45 juta investor di akhir 2021.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam pidato pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini, pada Januari 2023 lalu Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan optimismenya terhadap pertumbuhan ekonomi tahun ini.
Di sektor pasar modal, Presiden menyatakan, 70 persen investor saat ini berasal dari generasi muda di bawah usia 40 tahun merupakan sesuatu yang sangat menjanjikan.
Berdasar data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat, akhir Desember 2022, jumlah investor saham telah menyentuh 4,43 juta investor atau naik 28 persen dari 3,45 juta investor di akhir 2021.
Baca juga: IHSG Selama 2022 Kurang Greget Hanya Naik 4,09 Persen, Menkeu: Pasar Modal Dapat Ujian Berat
Untuk mendorong lebih banyak lagi anak muda yang berinvestasi di pasar modal, platform investasi juga sudah mengembangkan beragam fiturbaru termasuk yang memudahkan investor baru memesan saham-saham yang melakukan initial public offering atau IPO via online.
Head of Product Marketing Stockbit, Vania Valeriana mengatakan, pijaknya melakukan berbagai upaya edukasi dan literasi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat di pasar modal.
Platform Stockbit sendiri saat ini telah berkembang menjadi forum bagi para investor dan trader saham di Indonesia untuk saling berdiskusi melalui Stockbit Stream dan memberikan rangkuman berita tentang market secara harian (Stockbit Snips).
"Di tahun 2022 Stockbit telah memberikan akses kepada seluruh pengguna untuk menggunakan fitur Screener, menghadirkan fitur E-IPO, Broker Summary yang lebih detail, Auto Order, dan tampilan baru di Company Profile dan Chartbit. Ini merupakan bagian dari upaya kami mengajak masyarakat untuk berinvestasi secara profesional,” kata Vania.
Vania menjelaskan, fitur Screener sebelumnya hanya dapat digunakan oleh pengguna yang telah membuka Rekening Dana Nasabah (RDN) di Stockbit. Namun, kabar baiknya sekarang fitur Screener dapat digunakan oleh seluruh pengguna tanpa kecuali.
Menurut para pengguna, fitur Screener sangat membantu mereka untuk mencari saham tertentu sesuai kriteria pribadi atau menggunakan preset Screener yang telah Stockbit sediakan, misalnya berdasarkan aspek Technical, Fundamental, Bandarmology, dan Dividend.
Pihaknya telah mengembangkan fitur E-IPO, di mana pengguna aplikasi dapat memesan saham-saham IPO secara online melalui aplikasi Stockbit tanpa perlu mendaftar secara terpisah.
Pihaknya juga mengembangkan fitur Broker Summary, di mana pengguna bisa memperoleh informasi detail mengenai saham-saham apa saja yang sedang dibeli (diakumulasikan) maupun yang dijual (didistribusikan) oleh broker-broker tertentu secara real-time.
Untuk memudahkan pembelian dan penjualan saham, khususnya bagi investor yang sibuk atau memiliki aktivitas lain selama jam perdagangan bursa, pihaknya juga menghadirkan fitur Auto Order. Dengan fitur ini, pengguna bisa melakukan Auto Buy dan Auto Sell.
Baca juga: Investor Pasar Modal di Indonesia Tembus 10,3 Juta, Didominasi Anak Muda
Fitur ini juga membuat pengguna Stockbit bisa membeli saham dengan harga yang telah mereka tentukan sebelumnya sehingga ketika harga saham bergerak sesuai dengan harga yang diincar, order akan berjalan secara otomatis.
Demikian pula dengan Auto Sell, pengguna bisa menjual saham sesuai target harga tertentu, apakah itu untuk take profit ataupun stop loss.
"Auto Order Stockbit dilengkapi dengan pilihan Good for Day, di mana order saham akan berlaku hingga akhir hari trading, dan Good till Canceled, di mana order akan berlaku hingga order pengguna dibatalkan," ujarnya dalam keterangan pers tertulis, Selasa, 10 Januari 2023.